Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti

Akses Pendidikan Harus Lebih Terbuka, Luas, dan Mudah

Foto : Dok Kemendikbud-Ristek
A   A   A   Pengaturan Font

Sejauh ini angka partisipasi kasar di dunia pendidikan baru sampai pada 35,36 persen. Hal itu berarti masih ada anak yang belum mampu mengakses pendidikan SD, SMP, dan SMA. Atas kondisi itu, akses pendidikan harus lebih terbuka, luas, dan mudah.

Pembangunan SDM sebagai program prioritas pemerintah selama lima tahun terakhir ini. Pendidikan sebagai salah satu sektor penentu kualitas SDM juga mengalami perubahan-perubahan kebijakan. Beberapa di antaranya yaitu penggantian Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN) serta perubahan kurikulum nasional dari Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga mengeluarkan Merdeka Belajar sebagai payung besar dari berbagai kebijakan dan program peningkatan kualitas dan akses pendidikan, kebudayaan, serta riset di perguruan tinggi. Sebanyak 26 episode Merdeka Belajar telah diluncurkan.

Perlu diakui, berbagai inovasi tersebut memiliki dampak positif. Meski begitu, isu-isu seputar pendidikan masih muncul ke permukaan seperti adanya kasus perundungan serta penggunaan anggaran pendidikan ke depan, mengingat ada program-program pemerintahan selanjutnya yang mulai dibahas.

Untuk mengetahui terkait program-program pemerintah di bidang pendidikan, wartawan Koran Jakarta, Muhamad Ma'rup, mewawancarai Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Ir. Suharti, M.A., Ph.D dalam berbagai kesempatan. Berikut petikan wawancaranya.

Kemendikbudristek mengajukan tambahan anggaran tahun 2025, kemudian terealisasi. Bisa Ibu jelaskan alasan pengajuan tambahan anggaran tersebut?
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top