Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waduh, Bulog Karawang Kesulitan Serap Gabah Karena Harganya Tinggi

Foto : ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

Pekerja menjemur gabah.

A   A   A   Pengaturan Font

Karawang - Bulog Kabupaten Karawang, Jabar, mengalami kesulitan menyerap gabah untuk beras cadangan pangan pemerintah menyusul tingginya harga gabah petani, sehingga penyerapan gabah sementara ini dilakukan untuk beras komersil.

Kepala Sub Divre Perum Bulog Karawang, Yuliani Alzam, disela operasi pasar murah di Karawang, Rabu, mengakui saat ini cukup sulitmenyerap gabah petani untuk dijadikan beras cadangan pangan pemerintah, karena harga gabah yang lebih tinggi dibanding dengan standar Bulog.

"Bulog itu dalam menyerap gabah atau beras ada standar yang diberikan oleh pemerintah. Kalau pemerintah itu ada ketetapannya melalui Bapanas (Badan Pangan Nasional), Bulog bisa menyerap gabah petani dengan harga Rp5.500. Sementara realita sekarang di lapangan Rp7. 300. Kalau kami beli, kami melanggar," katanya.

Ia mengatakan, penyerapan gabah petani harus terus dilakukan, bahkan akan dimaksimalkan, meski harganya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan standar harga yang telah ditentukan.

"Jadi (di tengah tingginya harga gabah), Bulog tetap menyerap gabah petani, namun untuk beras komersil. Harganya pun sama, Rp7.300 per kilogram. Sekarang pun saya lagi nyerap nih, gabah petani. Tapi itu nanti akan masuk jenis premium untuk komersil," katanya.

Menurut dia, saat ini realisasi penyerapan gabah oleh Bulog Karawang masih di bawah 50 persen dari target sekitar 34 ribu ton.

Namun Yuliani mengaku optimis target penyerapan gabah dapat tercapai hingga akhir tahun.

Pihaknya juga optimisberas cadangan pemerintah untuk wilayah yang menjadi tanggung jawab Bulog Karawang, yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Karawang, dapat tercukupi hingga tahun depan.

Ia menyebutkan kalau saat ini stok beras di gudang wilayah Karawang mencapai sekitar 18.500 ton. Terdiri atas beras impor dan beras produksi dalam negeri.

"Stok beras itu (persentasenya), antara berisi beras impor dan beras dalam negeri, 50:50. Karena memang beras dalam negeri kan sebelumnya banyak dikeluarkan untuk bantuan pangan tahap pertama," katanya.

Saat musin panen tiba, Bulog Karawang akan memaksimalkan penyerapan beras untuk cadangan pangan pemerintah dengan harga pembelian Rp5.500. (KR-MAK).


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top