
Tingkatkan Kesempatan Hidup dengan Deteksi Dini Penyakit Kanker
Talkshow bertajuk “Kanker Tidak Menunggu, Kenapa Kita Menunggu? Deteksi Dini, Selamatkan Hidup,” di Jakarta pada hari Rabu (19/2).
Foto: Koran Jakarta - Haryo BronoJAKARTA – Hari Kanker Sedunia 2025 menjadi momen untuk untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah kanker melalui diagnosis dini dan gaya hidup sehat. Apalagi penderita penyakit ini mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun.
Data GLOBOCAN 2022 menunjukkan bahwa di Indonesia terjadi 408.661 kasus baru kanker dan 242,988 jumlah kematian, dengan jumlah kasus prevalensi lima tahun sebanyak 1.018.110 kasus. Tiga jenis kejadian kanker tertinggi di Indonesia adalah kanker payudara (66.271 kasus), kanker paru (38.904 kasus) dan kanker serviks (36.964 kasus).
Adapun rata-rata risiko terkena kanker sebelum usia 75 tahun atau kumulatif risiko laki-laki dan perempuan ada sebesar 14 persen, sedangkan risiko kematian akibat kanker sebelum usia 75 tahun atau kumulatif risiko sebesar 8,8 persen. Tiga jenis kanker penyebab kematian tertinggi adalah kanker paru (34.339 kasus), kanker hati (23.383 kasus) dan kanker payudara (22.598 kasus).
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, mengatakan penyakit kanker merupakan penyakit tidak menular yang paling umum dan berdampak besar pada masyarakat. Namun demikian kanker dapat dicegah dan disembuhkan jika ditemukan pada stadium awal.
“Oleh sebab itu, deteksi dini sangatlah penting sebab dapat meningkatkan kesempatan hidup dan mengurangi risiko kematian jika ditemukan pada stadium lanjut. Setiap stadium akan membutuhkan perawatan dan pengobatan yang semakin rumit meski adanya teknologi terkini dalam perawatan,” paparnya dalam talkshow bertajuk “Kanker Tidak Menunggu, Kenapa Kita Menunggu? Deteksi Dini, Selamatkan Hidup,” di Jakarta pada hari Rabu (19/2).
Dalam pembahasan bertajuk “Pentingnya Diagnosis Dini untuk Mendeteksi Kanker,” Aru menjelaskan diagnosis kanker dini sangat penting. Langkah ini dinilai dapat meningkatkan kesempatan hidup dan mengurangi risiko kematian akibat kanker, diawali dengan penentuan tahap kanker dan memilih pengobatan yang tepat.
Teknologi seperti mammografi, ultrasonografi, dan MRI yang ada saat ini dapat membantu meningkatkan akurasi diagnosis kanker dini, dan dapat membantu dokter mendeteksi kanker pada tahap awal. Selain itu masyarakat perlu memperhatikan gejala-gejala awal kanker seperti perubahan pada bentuk fisik bagian tertentu, perdarahan tidak normal, dan penurunan berat badan secara tidak normal.
"Pemeriksaan kesehatan rutin juga sangat penting untuk mendeteksi kanker pada tahap awal," jelas Aru.
Dalam menjelaskan tentang tahapan Kanker dan Perkembangan Pengobatan Kanker, ia mengatakan bahwa tahap-tahap kanker ditentukan berdasarkan ukuran tumor, penyebaran kanker ke kelenjar getah bening, dan penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya. Pengobatannya dapat disesuaikan dengan jenis kanker dan kondisi pasien.
“Penyebaran kanker (metastasis) dapat mempengaruhi tahap kanker dan pengobatan yang diperlukan. "Pengobatan kanker dapat melibatkan operasi, kemoterapi, radioterapi, dan terapi target," kata Aru.
Widya Adelin, penyintas kanker dari Komunitas Penyintas Kanker Yayasan Kanker Indonesia (YKI), berbagi pengalaman tentang bagaimana ia memutuskan untuk melakukan diagnosis kanker dan menghadapi hasil diagnosis kanker. Ia merasa bersyukur penyakitnya dapat diketahui pada stadium dini.
"Saya sangat bersyukur karena melakukan diagnosis kanker dini, sehingga saya dapat mendapatkan pengobatan yang tepat dan kesempatan hidup yang lebih baik," ungkapnya.
Adelin juga menjelaskan bahwa pengalaman diagnosis kanker dini telah mempengaruhi pandangannya tentang hidup dan mendorongnya untuk mendorong deteksi dini kanker. Pada setiap kesempatan ia berbagi pengalaman dengan orang lain, sehingga diharapkan dapat menggugah orang lain untuk melakukan deteksi dini kanker dan mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik.
Aru mengatakan, YKI terus mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya diagnosis kanker dini dan gaya hidup sehat dalam mencegah dan mengobati kanker. ia mengajak semua pihak berjuang bersama untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah kanker.
Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay selaku menjelaskan,selama lebih dari 54 tahun, AstraZeneca Indonesia senantiasa berkomitmen untuk memimpin revolusi dalam onkologi dan mendefinisikan ulang perawatan kanker. Perusahaan ini mendorong berbagai batasan dalam ilmu pengetahuan untuk memahami kanker dan kompleksitasnya, serta menemukan dan menyediakan berbagai obat dan solusi inovatif.
“Kami juga terus berupaya untuk meningkatkan kelangsungan hidup para pejuang kanker, berinovasi untuk terapi target yang ada dan baru, serta mengubah cara kanker didiagnosis dan diobati. Kami sadar bahwa jika diagnosis dini dikombinasikan dengan pengobatan inovatif yang tepat, dapat secara signifikan meningkatkan hasil dan kualitas hidup pasien. Melalui kolaborasi lintas sektor, kita dapat menghilangkan kanker sebagai penyebab kematian,” paparnya.
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 3 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 4 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 5 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
Berita Terkini
-
Harga Minyak Naik Karena Ekspektasi Permintaan AS yang Kuat
-
Penyerang Plympiacos, Ayoub El Kaabi, Pimpin Daftar Pencetak Gol Terbanyak Liga Europa
-
Lolos ke 16 Besar Liga Europa, Ranieri: Paulo Dybala adalah “Cahaya” di Roma
-
Beda Nasib dengan Hilgers, Kevin Dick Cetak Gol dan Assist untuk Loloskan FC Copenhagen ke 16 Besar Liga Conference
-
Seoul Minta AS Kecualikan Korsel dari Kebijakan Tarif Baru