Tharman Shanmugaratnam Dilantik sebagai Presiden Singapura
Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam diambil sumpahnya di Istana pada 14 September 2023.
Foto: CNA/Jeremy LongSINGAPURA - Tharman Shanmugaratnam dilantik sebagai Presiden Singapura kesembilan di Istana pada Kamis (14/9), dua minggu setelahkemenangan telaknya dalam pemilu.
Tharman mengambil sumpah jabatan di Ruang Negara Istana, di depan para tamu termasuk mantan presiden Halimah Yacob dan Tony Tan, serta anggota Kabinet.
Tharman, mantan Menteri Senior dan Wakil Perdana Menteri Singapura, memenangkan 70,41 persen suara dalam pemilu 1 September, termasuk surat suara di lluar negeri.Mantan kepala investasi GIC Ng Kok Song memperoleh 15,72 persen suara. Sementara mantan NUTC Income Tan Kin Lian memperoleh 13,87 persen.
Peran Presiden Singapura di antaranya menjadi penjaga cadangan negara dan memastikan integritas pelayanan publik. Ia juga merupakan simbol dan pemersatu Singapura yang beragam dan multi-ras.
Dalam pidato pengukuhannya, Presiden Tharman bersumpah untuk bersikap "cermat dan independen" dalam membuat penilaian terhadap cadangan devisa Singapura.
Ia juga berjanji untuk bekerja sama dengan pemerintah, kelompok masyarakat, organisasi relawan, dan seluruh bangsa untuk memperkuat multirasialisme Singapura, dan membina masyarakat yang lebih inklusif dengan "mandat kuat" yang diberikan para pemilih kepadanya.
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk mendukung inisiatif yang memperdalam rasa hormat yang kami berikan kepada sesama warga negara dari semua latar belakang dan di setiap lapisan masyarakat - rasa hormat terhadap semua yang merupakan inti solidaritas kami sebagai warga Singapura," katanya.
Sebelumnya, upacara perpisahan digelar untuk presiden sebelumnya Halimah Yacob, yang masa jabatan berakhir pada Rabu (13/9).
Berbicara di upacara pelantikan Tharman, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan warga Singapura telah memilih kandidat yang "sangat memenuhi syarat untuk jabatan tinggi ini".
Dia menambahkan bahwa Pemilihan Presiden pada tanggal 1 September juga menunjukkan bahwa ras kini menjadi "faktor yang lebih kecil dibandingkan sebelumnya" bagi warga Singapura.
Lee menggambarkan Tharman sebagai "seseorang yang tidak hanya memiliki kemampuan, pengalaman dan status untuk melaksanakan tugasnya baik di dalam maupun luar negeri, tetapi juga penilaian yang baik dan integritas yang tidak perlu dipertanyakan lagi".
"Ini semua adalah persyaratan penting untuk menjadi presiden," kata Lee.
Berita Trending
- 1 Arsenal Berambisi Lanjutkan Tren Kemenangan di Boxing Day
- 2 Presiden Prabowo: Koruptor Tak Rela Pemerintah Perbaiki Sistem
- 3 Gerak Cepat, Pemkot Surabaya Gunakan Truk Tangki Sedot Banjir
- 4 Putin Sebut Pertahanan Rusia Tangkal Serangan Drone Ukraina Selama Pendaratan AZAL
- 5 Untung Bisa Ketahuan, Polres Probolinggo Temukan Dua Sopir Jeep Bromo Positif Narkoba