Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tenaga Kesehatan Jadi Kelompok Prioritas Penerima Vaksin Hepatitis B

Foto : Muhamad Ma'rup

Menkes, Budi Gunadi Sadikin, dalam acara Pencanangan Imunisasi Hepatitis B untuk Tenaga Kesehatan dan Tenaga Medis, di Jakarta, Rabu (8/11).

A   A   A   Pengaturan Font

Tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga medis (named) menjadi kelompok prioritas penerima vaksin hepatitis B mengingat mereka merupakan kelompok yang paling berisiko terpapar virus Hepatitis B. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan imunisasi secara gratis kepada nakes dan named untuk menambah pelindungan.

JAKARTA - Tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga medis (named) menjadi kelompok prioritas penerima vaksin hepatitis B mengingat mereka merupakan kelompok yang paling berisiko terpapar virus Hepatitis B. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan imunisasi secara gratis kepada nakes dan named untuk menambah pelindungan.

"Imunisasi ini sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi tenaga medis dan tenaga kesehatan dari penularan hepatitis B, juga sebagai upaya percepatan eliminasi hepatitis B pada tahun 2030," ujar Menkes, Budi Gunadi Sadikin, dalam acara Pencanangan Imunisasi Hepatitis B untuk Tenaga Kesehatan dan Tenaga Medis, di Jakarta, Rabu (8/11).

Budi menuturkan, berdasarkan data Kementerian Kesehata, prevalensi Hepatitis B pada named dan nakes di Indonesia saat ini sebesar 4,7 persem. Sedangkan proporsi nakes yang memiliki antibodi anti-HBs+ sebesar 36,7 persen.

Dia menambahkan, dari hasil skrining awal Imunisasi Hepatitis B akan diprioritaskan kepada 541.243 tenaga medis dan tenaga kesehatan. Mereka yang melakukan intervensi/tindakan medis di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) serta fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL).

"Kenapa diberikan ke tenaga kesehatan dulu, karena sebenarnya ini sudah jalan untuk bayi, tapi baru dimulai tahun 1997. Jadi sekarang kita mulainya dari nakes dengan target sasaran diatas 500 ribu orang. Kita harapkan Februari 2024 selesai karena sudah punya pengalaman vaksin Covid-19," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top