Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Ketangguhan Pangan - Kota Tangerang Siapkan Aplikasi "Stunting"

Tangsel Dorong Hipmi Beli Produk Lokal

Foto : Antara

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan dalam acara HIPMI Tangsel.

A   A   A   Pengaturan Font

Pengurus harus terus berkomitmen menggali usaha dan meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peran strategisnya dalam menumbuhkan perekonomian.

TANGSEL - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendorong Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC Hipmi) menggerakkan pengusaha dan masyarakat untuk membeli produk lokal. Dorongan ini disampaikan Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, Kamis (26/1).

Pilar mengatakan himpunan pengusaha muda harus ciptakan yang bisa bertahan di pasar bebas. Pemerintah Kota Tangsel selalu mendukung. Yang penting profesional dan proporsional. Resesi masih bisa ditangani dengan pertahankan daya beli produk lokal dan memajukan ekonomi kreatif.

Wakil menambahkan, pengurus Hipmi harus terus berkomitmen menggali usaha dan meningkatkan perekonomian di Kota Tangsel. Hipmimempunyai peran strategis bantu Tangsel dalam menumbuhkan perekonomian. Apalagi prediksi resesi seluruh dunia, termasuk Indonesia, hanya dapat dihadapi jika saling bersinergi. Caranya, dengan mengupayakan kemajuan ekonomi lokal dan nasional.

"Manfaatkan dan lihat potensi besar ekonomi di Tangsel. Banyak jenis usaha harus disiasati. Mengandalkan usaha lokal masih bisa bertahan," ujarnya. Ketua Umum DPC Hipmi Tangsel, Asep Salehuddin, mengingatkan anggota Hipmi untuk terus menciptakan kultur usaha bagi anak muda.

Dia juga mengharapkan pengurus membentuk kaum pemuda agar mampu menggali potensi usaha untuk membangun perekonomian. "Ciptakan kondusivitas kultur yang membantu anak muda menjadi pengusaha yang berbudaya sehat. Anak muda harus punya profesionalitas yang bagus," jelas Asep. Dia minta anak muda menunjukkan karya nyata dan melahirkan gagasan-gagasan. "Beri peluang anak muda untuk memimpin organisasi," pinta Asep.

Aplikasi "Stunting"

Sementara itu, berbeda dengan Tangsel, Kota Tangerang sekarang ini tengah menyiapkan aplikasi untuk mengintegrasikan seluruh penanganan stunting. Aplikasi disiapkan Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

Dengan aplikasi tersebut diharapkan berbagai pendataan dapat diselesaikan seperti target sasaran, penanganan medis, dan peningkatan kualitas kesejahteraan.

"Kelak perkembangan penanganan stunting bisa dipantau melalui satu aplikasi," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Darto. Program yang sudah dijalankan Dinas Kesehatan dalam penanganan stunting terkait konsumsi pangan adalah promosi, konseling menyusui, pemberian makanan bayi anak 1.000 hari, dan sumplementasi gizi makro. Kemudian, suplementasi tablet penambah darah, suplemen ibu hamil, vitamin A, kalsium, zinc, serta fasilitas pos gizi.

Sedangkan untuk pelayanan kesehatan, Dinkes fokus pemantauan pertumbuhan, pemeriksaan kehamilan, posyandu remaja, imunisasi, dan pemberian obat cacing. Dinkes juga melakukan penyuluhan bagi calon pengantin. Menurut Darto, keberhasilan penurunan stunting Kota Tangerang merupakan buah kerja sama melalui program secara holistik dan terintegrasi.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang, Jatmiko, menuturkan, angka stunting Kota Tangerang menurun dari 15,3 persen pada tahun 2021 menjadi 11,8 persen tahun 2022. Ini berarti ada penurunan 3,5 persen.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top