Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Supermodel Naomi Campbell Salah Gunakan Dana Amal untuk Hotel Mewah dan Spa

Foto : CNA/AP/Kirsty Wigglesworth

Model Inggris Naomi Campbell tiba untuk acara penghargaan amal perdana King's Foundation di Istana St James di London, Selasa, 11 Juni 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

Naomi Campbell menyalahgunakan dana milik lembaga amal yang didirikannya untuk mengurangi kemiskinan.

Supermodel asal Inggris Naomi Campbell dilarang menjadi wali amanat lembaga amal di Inggris dan Wales selama lima tahun setelah lembaga amal kemiskinan yang didirikannya hampir dua dekade lalu ditemukan memiliki "tata kelola yang buruk" dengan "manajemen keuangan yang tidak memadai".

Setelah melakukan penyelidikan selama tiga tahun terhadap aktivitas keuangan "Fashion for Relief", Komisi Amal mengatakan pada hari Kamis (26/9), mereka telah menemukan "banyak kasus pelanggaran dan/atau salah urus", dan hanya 8,5 persen dari total pengeluaran amal tersebut yang digunakan untuk hibah amal dalam periode enam tahun sejak 2016.

Misalnya, ditemukan dana amal senilai ribuan poundsterling digunakan untuk membayar biaya menginap di hotel mewah di Cannes, Prancis, untuk Campbell serta perawatan spa, layanan kamar, bahkan rokok. Wali amanat menjelaskan biaya hotel biasanya ditanggung oleh donatur untuk badan amal tersebut, oleh karena itu tidak membebani badan amal, tetapi gagal memberikan bukti apa pun untuk mendukung hal ini.

Ditemukan pula, wali amanat lainnya, Bianka Hellmich, menerima sekitar £290.000 (US$385.000) dana tidak sah untuk layanan konsultasi, yang melanggar konstitusi lembaga amal tersebut. Ia didiskualifikasi sebagai wali amanat selama sembilan tahun. Wali amanat lainnya, Veronica Chou, dilarang selama empat tahun.

"Para pengurus secara hukum diharuskan untuk membuat keputusan yang sesuai dengan kepentingan terbaik lembaga amal mereka dan mematuhi tugas dan tanggung jawab hukum mereka," kata Tim Hopkins, wakil direktur investigasi dan standar spesialis.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top