Koran-jakarta.com || Senin, 24 Mar 2025, 01:00 WIB

Robot Humanoid Pertama Kali Bekerja Sebagai Tim di Pabrik Mobil Tiongkok

  • Inovasi Teknologi

Shenzen - Di pabrik pintar Zeekr 5G milik Geely di Ningbo, Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, puluhan robot humanoid canggih bekerja sama tanpa hambatan di lantai pabrik.

Ket. Seorang pria berjabat tangan dengan robot humanoid dari Unitree Robotics saat Konferensi Pengembang Global, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Industri AI Shanghai, di Shanghai, Tiongkok, bulan lalu.

Doc: AFP/Hector RETA MAL

Robot-robot tersebut memilah material, mengangkut boks, dan merakit bagian mobil yang rumit, ini menandai era baru dari kerja sama tim yang meniru cara manusia dalam dunia manufaktur.

Seperti dikutip dari Antara, robot humanoid tersebut dikembangkan oleh perusahaan teknologi yang berbasis di Shenzhen, UBTECH, robot Walker S1 di pabrik otomotif tersebut menjadi tonggak penting, karena ini pertama kalinya beberapa robot humanoid dilatih untuk berkolaborasi dalam berbagai tugas dan zona kompleks di lingkungan pabrik dunia nyata.

Robot-robot ini beroperasi menggunakan sistem "jaringan otak" (brain network) milik UBTECH, yang mengubah mereka dari pekerja individual menjadi tim yang tersinkronisasi dan kolaboratif.

Menurut Jiao Jichao, wakil presiden UBTECH, sistem ini menggabungkan "super brain" untuk pengambilan keputusan dan "mini-brain" untuk tindakan secara real-time.

"Super brain" menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) seperti DeepSeek untuk menganalisis data dan membagi tugas, layaknya seorang manajer yang mengawasi alur kerja, sementara "mini-brain" pada setiap robot memungkinkan mereka mengenali lingkungan sekitar, menyesuaikan kekuatan genggaman untuk bagian yang rapuh, dan berbagi pembaruan langsung dengan rekan satu tim, jelas Jiao.

Dalam praktiknya, robot-robot ini dapat melacak komponen di berbagai zona menggunakan kamera, memetakan area kerja, dan menangani material fleksibel seperti film dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan.

Untuk meningkatkan kemampuan mereka, robot-robot ini mengumpulkan data saat menjalankan tugas. Jiao mengatakan proses ini menghasilkan "ratusan juta" titik data industri dunia nyata yang disimpan dalam basis data pengetahuan. Robot dapat mempelajari keterampilan baru dengan cepat untuk berbagai peran di jalur perakitan dengan sumber daya ini.

Lonjakan Penyewaan

Seiring pesatnya demam robot yang menyerupai manusia di Tiongkok. Tren ini juga memicu peningkatan tajam dalam penyewaan robot humanoid, yang kini menjadi solusi bagi perusahaan yang ingin mengadopsi teknologi ini tanpa harus melakukan investasi besar.

Dalam penampilan yang memukau di sebuah pertunjukan yang belum lama ini digelar di Hangzhou, pusat teknologi terkemuka di Tiongkok timur, belasan robot humanoid berputar dan meliuk dalam sinkronisasi yang sempurna, sendi-sendi mereka berderit mengikuti irama musik yang ceria saat penampilan robot-robot itu memukau penonton dan mengundang sorak-sorai.

Pertunjukan itu mencerminkan tren yang berkembang, dengan semakin banyak bisnis dan individu menyewa robot humanoid untuk pertunjukan, pameran, dan siaran langsung guna menarik perhatian publik.

Robot-robot itu menjadi terkenal awal tahun ini ketika satu armada robot dari Unitree, sebuah perusahaan rintisan robotika asal Tiongkok, memukau penonton dengan tarian tersinkronisasi dalam balutan jaket berwarna-warni di Gala Festival Musim Semi, tercatat sebagai salah satu siaran yang paling banyak ditonton di Tiongkok.

Perhatian publik yang luar biasa dan demam robot yang muncul setelah pertunjukan itu menjadikan robot-robot itu komoditas yang sangat diminati di pasar penyewaan."Pesanan untuk penyewaan robot humanoid G1 dari Unitree melonjak sejak awal Februari, dengan pemesanan yang sudah penuh hingga akhir Maret," kata Gao Lai, yang telah menggeluti bisnis penyewaan robot selama lebih dari satu dekade.

Perusahaannya menyediakan robot-robot yang disewa untuk pertunjukan di Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang.

"Harga sewa harian untuk robot humanoid berkisar antara 8.000 hingga 15.000 yuan (1 yuan = 2.268 rupiah). Dengan melonjaknya permintaan, kami memperkirakan pendapatan kami akan naik 80 persen tahun ini," Gao menambahkan.

Tim Redaksi:
S
A

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Selocahyo Basoeki Utomo S

Artikel Terkait