Rawan Koreksi Lanjutan
Foto: istimewaJAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih rawan koreksi lanjutan jelang akhir pekan ini. Pelaku pasar menantikan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang bisa menjadi petunjuk baru bagi arah kebijakan suku bunga acuan bank sentral setempat (The Fed).
Head of Customer Literacy and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi melihat pasar masih cenderung menantikan rilis data inflasi AS dan terlihat dari penjualan mobil dan motor yang tumbuh melambat di September 2024. Karenanya, dia memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Jumat (11/10), bergerak mixed cenderung melemah terbatas dengan support 7.435 dan resistance 7.550.
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/10) sore, ditutup melemah dipimpin saham-saham sektor teknologi. IHSG ditutup melemah 21,20 poin atau 0,28 persen ke posisi 7.480,08, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,36 poin atau 0,25 persen ke posisi 928,76.
"Bursa regional Asia menguat sejalan dengan tren penguatan bursa Amerika Serikat (AS) yang di topang hasil risalah The Fed," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Dalam risalah tersebut menunjukkan dukungan para pembuat kebijakan untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara, Muchamad Ismail
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Gara-gara Perkawinan Sedarah, Monyet Salju Jepang di Australia akan Dimusnahkan
- 2 Ini yang Dilakukan Pemkot Jaksel untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Natal
- 3 Kemendagri Minta Pemkab Bangka dan Pemkot Pangkalpinang Siapkan Anggaran Pilkada Ulang Lewat APBD
- 4 Prabowo Dinilai Tetap Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN
- 5 Natal Membangun Persaudaraan
Berita Terkini
- 7 Obat Herbal untuk Meningkatkan Kualitas Tidur yang Terbukti Efektif
- TikTok Hadapi Ancaman Berupa Larangan Penggunaan di Amerika Serikat
- Seru! Malam Tahun Baru di Safari Resort dengan Tema 'Jungle Journey Adventure'
- AS Setujui Ekspor Chip AI Canggih
- Ini Daftar Barang dan Jasa yang Bebas PPN 12 Persen