Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ratusan Rudal Antik Eks-Taiwan akan Merevolusi Pertahanan Udara Ukraina

Foto : Kementerian Pertahanan Taiwan

Rudal Raytheon MIM-23, Homing All-the-Way Killer (HAWK) milik Taiwan. Krisis sebenarnya muncul karena Angkatan Udara Ukraina harus menembakkan lusinan rudal setiap hari untuk menahan pesawat tempur, drone, dan rudal balistik dan jelajah Rusia.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Ini bukan hasil yang buruk bagi Kyiv. Sistem senjata permukaan-ke-udara atau surface-to-air missile (SAM), buatan Amerika Serikat berusia lebih dari 60 tahun, baru-baru ini dilaporkan akan tulang punggung jaringan pertahanan udara negara Ukraina.

Rudal Raytheon MIM-23 Homing All-the-Way Killer (HAWK) dari tahun 1960-an ini sederhana, andal, sangat mobile, mudah ditingkatkan, dan bekerja dengan baik melawan drone, rudal jelajah, bahkan pesawat berawak.

Dilaporkan oleh Forbes, sebagai bonus, HAWK bisa kompatibel dengan sistem SAM lain yang lebih modern yang digunakan Ukraina: US-Norwegian National Advanced Surface-to-Air Missile System, atau NASAMS.

Berita tersiar pada Jumat bahwa para pejabat AS sedang bernegosiasi dengan kolega mereka di Taiwan untuk membeli kembali dari Taipei sekitar selusin baterai HAWK, dengan sekitar seratus peluncur, yang mulai dipensiunkan oleh pasukan Taiwan pada 2015 dan diganti dengan SAM buatan lokal.

Menurut David Ax, pemerhati militer yang berbasis di Columbia, Carolina Selatan, AS akan menyumbangkan ratusan atau lebih peluncur HAWK ke Ukraina ditambah rudal dan peralatan terkait, termasuk radar. Peluncur ex-Taiwan akan melengkapi satu baterai besar HAWK, enam atau lebih peluncur ditambah radar, yang telah dijanjikan Amerika Serikat dan Spanyol untuk upaya perang Ukraina.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top