Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS I Filipina Tetap Berkomitmen Pertahankan Kedaulatan Maritim Sesuai UNCLOS

Presiden Marcos Jr Desak Asean Larang Penggunaan Kapal Milisi

Foto : AFP

Kapal Milisi l Sejumlah kapal Tiongkok yang diduga sebagai kapal milisi sedang berlabuh di kejauhan saat sebuah kapal nelayan Filipina (depan) berlayar di Scarborough Shoal, LTS, pada 6 Februari lalu. Pada Kamis (7/9) saat menghadiri KTT Asia Timur, Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, meminta Asean agar menentang penggunaan kapal milisi ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Pada KTT Asia Timur, Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, mendesak pemimpin Asean untuk menentang penggunaan kapal milisi di LTS karena bisa meningkatkan ketegangan di kawasan.

JAKARTA - Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, mengatakan kepada para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) pada pertemuan puncak di Indonesia pada Kamis (7/9) untuk menentang penggunaan kapal penjaga pantai dan kapal milisi maritim di Laut Tiongkok Selatan (LTS), di mana Manila memiliki sengketa wilayah dengan Beijing.

"Kami menentang penggunaan yang membahayakan kapal penjaga pantai dan kapal milisi maritim di LTS karena bisa meningkatkan ketegangan di kawasan, kesalahpahaman, dan kesalahan perhitungan di jalur air yang disengketakan," kata Presiden Marcos Jr, menurut transkrip pernyataannya yang dirilis istana presiden.

"Filipina sepenuhnya mendukung kepatuhan terhadap hukum internasional dan tatanan berbasis aturan. Kita harus menentang penggunaan kapal penjaga pantai dan kapal milisi maritim yang berbahaya di LTS. Kami prihatin atas penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU fishing), dan militerisasi wilayah yang direklamasi di LTS," imbuh dia.

Kapal-kapal Filipina telah beberapa kali diganggu dalam beberapa bulan terakhir oleh kapal-kapal Tiongkok di jalur perairan yang disengketakan, sebuah jalur perdagangan penting yang juga diklaim oleh negara-negara Asia tenggara lainnya seperti Malaysia, Vietnam dan Indonesia.

Presiden Marcos Jr mengatakan pada KTT Asia Timur yang dihadiri oleh 18 negara, yang dihadiri pula oleh Tiongkok, bahwa Filipina prihatin dengan pemasangan fasilitas militer di wilayah reklamasi seperti di pulau buatan dan terumbu karang, serta pelanggaran hukum internasional.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top