Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Polri Siagakan Ambulans Antipeluru dan Ribuan Personel Bantu Penanganan Stunting

Foto : ANTARA/BKKBN

Potret ambulans antipeluru milik satuan Brimob yang disiapkan Polri guna menunjang percepatan penurunan stunting yang dilakukan BKKBN.

A   A   A   Pengaturan Font

Ambulans antipeluru, ribuan personel, kendaraan taktis dan operasional dilengkapi fasilitas medis milik Polri disiagakan untuk membantu (BKKBN) penanganan penurunan stunting.

JAKARTA - Kepolisian Negara Republik Indonesia menyiagakan ambulans antipeluru, ribuan personel, kendaraan taktis dan operasional yang dilengkapi fasilitas medis untuk membantu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menurunkan angka stunting nasional.

"Sesuai arahan dari Bapak Presiden dan juga perintah Bapak Kapolri, kami merespons untuk terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting," kata Komandan Korps Brimob Polri Komisaris Jenderal Polisi Anang Revandoko dalam keterangan tertulis dari BKKBN di Jakarta, Sabtu (28/1).

Anang menyatakan penyediaan ambulans melalui Korps Brigade Mobil (Brimob) itumemiliki tujuanmembantu Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) BKKBN memasuki daerah rawan kamtibmas dan sulit dijangkau karena keterbatasan sarana transportasi.

Selain ambulans dan ribuan personel yang disiagakan, Polri juga sudah menyiapkan kendaraan operasional, seperti mobil pengubah air bersih dan mobil water treatment. Korps Brimob juga menyiagakan mobil dapur umum yang bisa dimodifikasi menjadi Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat)

Upaya lain guna mendukung percepatan penurunan stunting adalah menyiapkan ruang kendali operasiuntuk memantau aktivitas dan penyebaran informasi terkait stunting di media arus utamadan media sosial selama 24 jam. Misalnya, pemantauan terkait protein hewani.

"Negara harus hadir untuk menyelesaikan persoalan masyarakat. Dalam hal ini aparat Polri, khususnya Brimob, harus masuk ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau sebabwilayah yang sulit dijangkau ini bisa menimbulkan gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat)," jelas Anang.

Wakil Komandan Korps Brimob Inspektur Jenderal PolisiSetio Boedi Harso menambahkan dukungan yang diberikan Polri dalam upaya percepatan penurunan stunting itu menyangkut misi kemanusiaan.

Setio menyebutkan lebih dari 50 ribu personel Korps Brimob di seluruh Indonesia diterjunkan untuk membantu TPPSBKKBN mempercepat penurunan stunting di daerah.

"Seluruh Komandan Satuan Brimob di seluruh Indonesia juga akan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting," tambahnya.

Menurutnya, BKKBN juga akan dilibatkan dalam pelatihan fasilitator stunting yang khusus disiapkan Korps Brimob pada Februari mendatang.

Deputi Bidang Advokasi dan Penggerakkan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso mengapresiasi langkah institusi Polri dalam membantu mempercepat penurunan stunting.

"Stunting ini adalah kekurangan gizi kronis pada masa 1.000 hari pertama kehidupan. Oleh karenaitu, dukungan dari Korps Brimob ini adalah upaya untuk mencegah stunting. Jangan sampai ada bayi lahir yang stunting," kata Teguh.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top