Perkuat Integritas, Pejabat Global Sepakat Tingkatkan Pemberantasan Korupsi Internasional
Ilustrasi-Gedung Merah Putih KPK di Setiabudi, Jakarta Selatan.
Foto: ANTARA/Fianda Sjofjan RassatBEIJING - Perwakilan pada rapat pleno Jaringan Operasional Global Otoritas Penegak Hukum Anti-Korupsi (GlobE Network) telah berjanji untuk meningkatkan kerja sama internasional dalam upaya antikorupsi.
Digelar mulai Selasa (24/9) hingga Jumat (27/9) di Beijing, rapat tersebut dihadiri oleh hampir 400 perwakilan dari 105 negara dan organisasi internasional.
Memuji platform yang disediakan oleh jaringan tersebut untuk menjalin kerja sama internasional dalam memerangi korupsi, Kepala Kantor Kejaksaan Agung Brasil Jorge Messias mengatakan negara-negara anggota GlobE Network perlu lebih memperkuat kemitraan baik di tingkat bilateral maupun multilateral guna mencapai hasil-hasil yang lebih nyata dan praktis bersama jaringan tersebut.
Guo Yong, Kepala Institut Inspeksi dan Supervisi Disiplin Universitas Tsinghua, menekankan bahwa negara-negara harus menghindari politisasi isu korupsi dan justru menanganinya dari sudut pandang pidana sembari memperkuat kepercayaan dan menjaga komunikasi yang erat.
Direktur Jenderal Unit Intelijen Keuangan Madagaskar Mamitiana Rajaonarison menyerukan lebih banyak berbagi pengalaman dan investigasi paralel untuk menangani berbagai bentuk korupsi di sektor keuangan, yang memiliki karakteristik terselubung dan sulit mengumpulkan bukti.
Berbagai upaya harus dilakukan untuk meningkatkan pertukaran informasi, bantuan hukum, pemulihan aset, dan perlindungan bagi pelapor pelanggaran (whistleblower) melalui kemitraan yang kuat, menurut Dekan Akademi Antikorupsi Internasional Slagjana Taseva.
Dalam sebuah forum tingkat tinggi pada rapat pleno empat hari tersebut, Konsensus Beijing tentang Kerja Sama Penegakan Hukum dan Penolakan Suaka Aman untuk Korupsi disahkan, menegaskan sikap nol toleransi jaringan tersebut terhadap korupsi.
GlobE Network diluncurkan pada Juni 2021. Badan-badan penegakan hukum antikorupsi dari 120 lebih negara dan kawasan kini telah bergabung dalam jaringan tersebut.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- World Plastics Council and Global Plastics Alliance Minta Akhiri Polusi Plastik
- Lima Remaja Diamankan Polisi Saat Hendak Tawuran di Jakarta Barat
- Ini Peringkat 30 Eksportir Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor 3 dari Belakang
- Memiliki Ide Memajukan Jakarta, Rujaks Deklarasi Dukung Ridwan Kamil – Suswono
- Terus Bertambah, Daop 7 Catat 13.489 Tiket Terpesan di Libur Natal dan Tahun Baru 2025