Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peringatan Keras, Wapres Ingatkan para Menteri Tidak Abaikan Tugas Negara karena Sibuk Pilpres

Foto : ANTARA/Indra Arief Pribadi

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin (tengah) di sela kunjungan kerja di Athena, Yunani, Kamis (23/11/2023) waktu setempat.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Peringatan keras, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengingatkan para menteri jangan sampai mengabaikan tugas negara dalam melayani publik hanya karena sibuk mendukung kontestan pilihannya pada Pilpres 2024.

"Saya tentu akan terus mengawal itu, saya akan terus mengawasi, saya akan terus mendorong (menteri) bekerja sebagaimana biasa, jangan sampai tugas negara diabaikankarena masalah-masalah pilpres. Jadi, pelayanan masyarakat tidak boleh berkurang,"kata Wapres Ma'ruf saat dimintai tanggapan di sela kunjungan kerja di Athena, Yunani, Kamis waktu setempat.

Ma'ruf menekankan bahwa menteri yang mendukung salah satu pasangan capres-cawapres dalam Pemilu2024 ataumerupakan kontestan pilpres harus mampu memosisikan diri secara tepat dan tidak menyalahi aturan.

Ia menekankan jangan sampai performa menteri yang bersangkutan menurun sehingga mengganggu pencapaian target-target pembangunan.

"Kalau bisa memosisikan diri dengan tepat. Kapan dia untuk dukung calonnnya, kapan dia bekerja, kan ada aturan-aturannya, lalu aturan itu ditepati, bisa juga (kinerja) tidak terganggu, jadi tergantung," kata Wapres Ma'ruf.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodotelah meneken Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2023 tentang Perubahan atas PP Nomor 32 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pengunduran Diri dalam Pencalonan Anggota DPR, Anggota DPD, Anggota DPRD, Presiden dan Wakil Presiden, Permintaan Izin Cuti Dalam Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, serta Cuti Dalam Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum.

Regulasitersebut mengatur mengenai para menteri, pejabat setingkat menteri dan kepala daerah yang dapat melaksanakan kampanye padaPemilu 2024 apabila memenuhi persyaratan.

Pasal 31 ayat (1) dan (2)PP tersebut mengatur bahwa menteri dan pejabat setingkat menteri, serta gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota dapat melaksanakan kampanye.

Syaratnya adalah yang bersangkutan merupakan calon presiden atau calon wakil presiden; berstatus sebagai anggota partai politik; atau merupakan anggota tim kampanye atau pelaksana kampanye yang sudah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pihak-pihak yang disebutkan itu wajib menjalankan cuti apabila akan melaksanakan kampanye pemilu. Tata cara pelaksanaan cuti kampanye bagi menteri dan kepala daerah diatur dalam PP tersebut pada pasal 35.

Bagi menteri dan pejabat setingkat menteri, permohonan izin cuti diajukan kepada presiden melalui menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesekretariatan negara.

Permohonan cuti memuat antara lain jadwal dan jangka waktu kampanye pemilu, serta tempat dan/atau lokasi kampanye pemilu. Permohonan izin cuti harus diajukan paling lambat 12 hari kerja sebelum pelaksanaan kampanye pemilu.

Sementara itu, pada pasal 36 disebutkan menteri dan pejabat setingkat menteri serta kepala daerah melaksanakan cuti selama satu hari kerja dalam satu pekan, pada masa kampanye pemilu, sedangkan hari libur merupakan hari bebas melakukan kampanye pemilu di luar ketentuan cuti.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top