Pemprov Pastikan Pengendalian Harga Jelang Puasa

JAKARTA – Saat ini memang terjadi kisruh elpiji 3 kilogram (melon). Meski Pemprov Jakarta akan terus memantau persediaan melon, tak hanya itu, seluruh harga bahan pokok akan dikendalikan. Ini terutama menjelang puasa. “Kami akan terus memantau ketersediaan stok elpiji 3 kg sampai puasa. Namun tim pengendalian inflasi juga memastikan harga-harga,” tandas Penjabat Gubernur Provinsi Jakarta, Teguh Setyabudi, Jumat.

Sejauh ini, jelas Teguh, berdasarkan hasil pemantauan stok elpiji 3 kg masih aman hingga puasa mendatang. Kendati demikian, Teguh akan sesegera mungkin diskusi dengan pemerintah pusat terkait kuota elpiji 3 kg bagi Jakarta. Sebab Teguh menilai, kurangnya kuota elpiji 3 kg di Jakarta, menyulitkan warga. Jatah melon untuk Jakarta sempat dikurangi lima persen. “Ini akan kami bahas dengan pusat,” jelasnya.

Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Sekda, Suharini Eliawati, juga mengutarakan hal senada. Dia akan diskusi ulang dengan pemerintah pusat terkait kuota gas elpiji 3 kg yang masih kurang untuk tahun 2025. Dia juga akan membahas usulan terhadap Harga Eceran Tertinggi (HET). Menurut Suharini, sekarang memang HET Jakarta lebih rendah dari daerah sekitar seperti Bogor, Depok, dan Bekasi.

Di sisi lain, Teguh memastikan Pemprov Jakarta selalu mengikuti perkembangan ketersediaan elpiji 3 kg. Pemprov Jakarta juga akan mengikuti regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi), Hari Nugroho, juga sudah menjelaskan bahwapemerintah pusat mengurangi kuota gas elpiji bersubsidi untuk tahun ini.

Tinjau Pangkalan

Hari menjelaskan, sejak awal, kuota elpiji subsidi untuk Jakarta sebesar 407.555 MT. Tapi realisasi penyalurantahun lalu sebesar 414.134 MT. Teguh sendiri kemarin menyempatkan diri meninjau pangkalan elpiji 3 kilogram di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk memastikan distribusi melon berjalan lancar.

Teguh menjelaskan dari hasil peninjauan, harga gas melon sudah sesuai dengan standar. HET melon dijual sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 4 Tahun 2015 Tentang LPG Gas Tabung 3 Kilogram di Tingkat Pangkalan sebesar 16.000. Dia memberi contoh, HET di Kramat Jatijuga 16.000. Dia meninjau pangkalan gas elpiji Jalan Kerja Bhakti Nomor 16 RT 05/09, Kramat Jati, Jakarta. Meski demikian, Teguh mengaku sejumlah pangkalan masih ada yang menjual melon 19.000. Namun, Teguh tak merinci pangkalan tersebut.

Oleh sebab itu, Teguh mengaku telah minta jajarannya untuk memantau secara berkala pangkalan-pangkalan elpiji. Ini juga sekalian untuk memastikan wilayah mana saja yang warganya masih mengantre untuk mendapatkan gas. Dia minta OPD mendukung perangkat wilayah. Teguhmasih menemukan pangkalan tak ada gas. Ini harus ditindaklanjuti perangkat daerah agar membuat laporan secepat mungkin.

Sementara itu, Pemerintah Kota Jakarta Timur akan melakukan operasi pasar untuk memastikan ketersediaan stok pangan dan kestabilan harga menjelang puasa. “Kami pasti akan melakukan operasi pasar saat puasa untuk menjaga agar harga sembako tetap stabil,” kata Pelaksana Tugas Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah.

Operasi pasar biasanya dilakukan bersama dengan tim pengendali inflasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Selain itu, Pemkot Jaktim juga akan memastikan seluruh bahan pangan tersebut dalam kondisi baik, sehingga layak untuk dikonsumsi warga.

“Biasanya menjelang Idul Fitri, kita juga memastikan kondisi bahan pangan bersama tim pengendali inflasi Pemprov Jakarta,” jelas Iin. Pemprov Jakarta biasanya secara rutin mengecek stok dan harga pangan dalam upaya mengendalikan angka inflasi, terutama pada saat hari-hari besar keagamaan.