
Pemkot Bengkulu ajak warga selektif beli kue kering jelang Idul Fitri
Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu. Kamis (20/3)
Foto: ANTARA/Anggi MayasariKota Bengkulu -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu mengimbau seluruh masyarakat di wilayah tersebut untuk selektif dan berhati-hati saat membeli kue kering menjelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak terlalu tergiur dengan kue yang warnanya mencolok," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Kamis.
Ia menyebutkan kue kering dan sebagainya yang mengandung warna mencolok dengan harga jual yang murah dapat dicurigai karena kemungkinan mengandung bahan berbahaya seperti pewarna pakaian dan lainnya.
Sebab, jika pedagang kue kering menggunakan pewarna makanan biasa tidak menimbulkan warga yang pekat atau mencolok.
"Untuk menghindari penyakit yang membahayakan seperti diare atau sakit perut, lebih baik memilih kue yang jelas asal-usul pembuatannya," ujar dia.
Sementara itu, Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu telah melakukan uji sampling terhadap 311 sampel takjil yang berada di sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu dan hasilnya negatif bahan berbahaya seperti boraks, formalin, dan pewarna tekstil.
Pemeriksaan sampel takjil tersebut dilakukan oleh tim BPOM Bengkulu di sejumlah daerah seperti Jadi kami posisi melakukan pemeriksaan dari Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Bengkulu Selatan.
"Untuk takjil yang telah diperiksa sebanyak 311 sampel dan hasilnya semuanya aman untuk dikonsumsi. Untuk sampel takjil yang diperiksa secara acak tersebut merupakan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat saat berbuka puasa dan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya," kata Kepala BPOM Bengkulu Yogi Abaso Mataram.
Untuk sampel yang diperiksa tersebut terdiri dari berbagai jenis seperti gorengan, kerupuk, sirup, es buah, mie, tahu, pempek, lauk pauk, ikan teri, lontong, lemang, daging, mie telur, rujak mie dan lainnya.
Meskipun sejumlah sampel yang diperiksa terkait negatif mengandung bahan berbahaya, namun BPOM Bengkulu beberapa waktu lalu menemukan kerupuk rengginang yang dijual di pasar tradisional mengandung bahan berbahaya.
"Namun, memang yang perlu diperhatikan oleh masyarakat pada saat berbelanja di pasar tradisional, sebab beberapa waktu lalu BPOM masih menemukan kerupuk rengginang pewarna berbahaya, namun hingga saat ini kami masih menelusuri dan berdasarkan hasil penelusuran sementara barang tersebut berasal dari luar Provinsi Bengkulu," terang Yogi.
Berita Trending
- 1 TNBTS menyangkal pelarangan drone berkaitan dengan ladang ganja
- 2 Kemenhut bantah pembatasan drone terkait temuan ladang ganja di TNBTS
- 3 Awak Bus di Purwokerto Cek Kesehatan Jelang Angkutan Mudik Lebaran
- 4 BPJS Ketenagakerjaan Pangkalpinang Menyalurkan Santunan Rp3,3 Miliar
- 5 Menbud: Sinema Berperan Sebagai Alat Literasi Sejarah
Berita Terkini
-
Undang-Undang TNI Jangan Langgar Hak-hak Sipil
-
Miliki Sejarah yang Kaya, Wagub Rano Optimistis Wisata Kepulauan Jakarta Berkembang
-
Polres Bangka Selatan Cek Kesiapan Pengamanan Lebaran
-
Zelenskyy Bicara Soal Rencana Pertemuan Rusia-Ukraina
-
1.000 anak duafa se-Riau belanja baju Lebaran di Citimall Dumai