Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemkab Kobar Tingkatkan Luasan Lahan Pertanian Cabai Rawit

Foto : ANTARA/Dokumentasi Pribadi

Panen cabai rawit oleh jajaran Pemkab Kobar di Kecamatan Pangkalan Lada.

A   A   A   Pengaturan Font

Lokasi pengembangan pertanian cabai seluas 52 hektare pada tahun 2023 ini tersebar di Kecamatan Pangkalan Banteng, Pangkalan Lada, dan Kumai.

PALANGKA RAYA - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 2023 meningkatkan luasan lahan pertanian cabai rawit menjadi 52 hektare yang tersebar di tiga wilayah kecamatan.

"Pada 2022, kita memiliki lahan pertanian untuk cabai rawit yakni sekitar 48 hektare dan pada 2023 ini kita targetkan luas sekitar 52 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian Kobar, Kris Budi Hastuti di Pangkalan Bun, Selasa.

Dia menambahkan, lokasi pengembangan pertanian cabai seluas 52 hektare pada tahun 2023 ini tersebar di Kecamatan Pangkalan Banteng, Pangkalan Lada, dan Kumai.

"Tentu kami berharap dengan adanya penambahan luas lahan pertanian cabai rawit tersebut, produksi cabai rawit di Kobar semakin tinggi dan bisa menekan inflasi daerah, karena kita tahu cabai rawit merupakan salah satu komoditi penyumbang inflasi," kata Kris Budi.

Dia menambahkan, bahwa di daerah setempat produksi hasil pertanian cabai rawit mencapai 154 ton. Hasil panen tersebut menjadikan Kabupaten Kobar surplus cabai rawit.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kotawaringin Barat, Juni Gultom mengaku gembira dan bersyukur bahwa pemkab setempat semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan salah satu bahan masakan utama tersebut.

"Didasarkan data neraca suprlus produksi cabai rawit, 'early warning sistem'(EWS) ketahanan pangan pada Maret 2023, kita telah surplus. Semoga ini bisa menjadikan petani semakin sejahtera dan harga di pasaran stabil," katanya.

Dia menambahkan, dengan capaian tersebut, Kotawaringin Barat suprlus produksi cabai rawit dengan posisi urutan 56 di antara kabupaten/kota tingkat nasional.

Untuk itu, pemerintah kabupaten mengapresiasi atas keberhasilan ini bagi seluruh pihak terkait dan para petani.

"Kami mengapresiasi petani yang telah produktif dan produksi mereka cukup tinggi, sehingga Kobar mampu surplus produksi cabai rawi," kata Juni.

Pemkab Kobar mendorong pelaksanaan program menanam cabai, baik yang dilakukan di pekarangan rumah maupun pengembangan hortikultura, sebagai upaya mengendalikan inflasi.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top