Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aparatur Negara

Pemerintah Buka Rekrutmen 690.882 CASN untuk "Fresh Graduate"

Foto : ANTARA/HO-Humas Kementerian PANRB

Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/1).

A   A   A   Pengaturan Font

“Pemerintah memberikan kesempatan kepada lulusan-lulusan baru atau fresh graduate yang tahun ini sangat besar dibanding tahun-tahun sebelumnya, seiring dengan beberapa tempat yang memang membutuhkan fresh graduate, yaitu totalnya 690.822 formasi yang diumumkan dan ditetapkan oleh Bapak Presiden."

JAKARTA - Pemerintah akan membuka rekrutmen untuk 690.822 formasi calon aparatur sipil negara (CASN) pada 2024 yang ditujukan untuk para lulusan baru atau fresh graduate.

"Pemerintah memberikan kesempatan kepada lulusan-lulusan baru atau fresh graduate yang tahun ini sangat besar dibanding tahun-tahun sebelumnya, seiring dengan beberapa tempat yang memang membutuhkan fresh graduate, yaitu totalnya 690.822 formasi yang diumumkan dan ditetapkan oleh Bapak Presiden," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/1).

Selain itu, berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara sesuai amanat UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara, pemerintah akan menyelesaikan penataan tenaga non ASN yakni dengan melakukan rekrutmen untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak 1.611.727 formasi, bagi tenaga kerja yang belum diangkat sebagai PPPK.

Azwar menjelaskan bahwa dari total 2.302.543 formasi yang akan dibuka selama rekrutmen CASN tahun ini, sebanyak 429.183 formasi dibuka di instansi pusat, yang terbagi atas 207.247 formasi untuk fresh graduate atau CASN umum, 15.460 formasi dosen, serta 191.787 formasi guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.

Kemudian, dibuka pula pendaftaran untuk 221.936 formasi PPPK untuk tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis. "Sementara itu, kebutuhan instansi daerah lebih besar dibanding untuk instansi pusat karena jumlah ASN kita di daerah jumlahnya lebih tinggi 70 persen dibandingkan ASN di pusat," kata Azwar.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top