Koran-jakarta.com || Selasa, 25 Mar 2025, 01:10 WIB

Pembicaraan AS-Russia Dimulai di Arab Saudi

  • konflik Russia-Ukraina

RIYADH – Pejabat Amerika Serikat (AS) dan Russia pada hari Senin (24/3), membuka pembicaraan di Arab Saudi  mengenai gencatan senjata sebagian dalam perang Ukraina, sehari setelah delegasi dari Washington dan Kyiv melakukan diskusi mereka sendiri.

Ket. Utusan Donald Trump, Steve Witkoff.

Doc: istimewa

Dikutip dari Radio France Internationale, Presiden AS Donald Trump mendorong agar perang yang telah berlangsung selama tiga tahun segera diakhiri dan berharap pembicaraan di Riyadh dapat membuka jalan bagi berakhirnya konflik.

Pembicaraan ini difasilitasi oleh Arab Saudi sebagai pihak netral yang berupaya menjembatani komunikasi antara kedua kekuatan besar tersebut.

Kedua belah pihak telah mengusulkan rencana yang berbeda untuk gencatan senjata sementara, tetapi serangan di lintas perbatasan Russia-Ukraina terus berlanjut tanpa henti.

Kantor berita Russia TASS (Telegraph Agency of the Soviet Union) mengatakan sekitar pukul 0730 GMT bahwa pembicaraan AS-Russia telah dimulai.

Pertemuan antara tim Ukraina, yang dipimpin oleh menteri pertahanan Rustem Umerov, dan tim Amerika berakhir pada Minggu malam (23/3).

"Diskusi tersebut produktif dan terfokus. Kami membahas sejumlah poin penting termasuk energi," kata Umerov di media sosial, seraya menambahkan Ukraina tengah berupaya mewujudkan tujuannya, yakni "perdamaian yang adil dan abadi".

Utusan Trump,Steve Witkoff menyuarakan optimisme bahwa kesepakatan apa pun yang dicapai akan membuka jalan bagi gencatan senjata "penuh".

"Saya pikir Anda akan melihat kemajuan nyata di Arab Saudi pada hari Senin, terutama karena hal itu memengaruhi gencatan senjata di Laut Hitam terhadap kapal-kapal di antara kedua negara. Dan dari situ Anda secara alami akan tertarik pada gencatan senjata penuh," katanya kepada Fox News.

Fasilitas Energi

Sementara itu, Presiden Russia Vladimir Putin telah menolak seruan bersama AS-Ukraina untuk jeda penuh dan segera selama 30 hari, dan mengusulkan penghentian serangan hanya terhadap fasilitas energi.

"Ada negosiasi sulit yang akan terjadi," kata Peskov dalam wawancara yang dipublikasikan di media sosial.

Peskov mengatakan fokus "utama" dalam pembicaraannya dengan AS adalah kemungkinan dimulainya kembali kesepakatan gandum Laut Hitam 2022 yang menjamin navigasi yang aman untuk ekspor pertanian Ukraina melalui Laut Hitam.

"Pada hari Senin, kami terutama bermaksud membahas persetujuan Presiden Putin untuk melanjutkan apa yang disebut inisiatif Laut Hitam, dan para negosiator kami akan siap membahas nuansa seputar masalah ini," kata Peskov.

Moskow menarik diri dari kesepakatan yang ditengahi oleh Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2023, menuduh Barat gagal memenuhi komitmennya untuk meringankan sanksi terhadap ekspor produk pertanian dan pupuk Russia sendiri.

Tim Redaksi:
S
A

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Selocahyo Basoeki Utomo S

Artikel Terkait