Koran-jakarta.com || Kamis, 27 Mar 2025, 03:03 WIB

Miliki Tantangan Serupa, Fokus Pemerintah Tak hanya Arus Mudik tetapi Juga Arus Balik

  • Libur Lebaran
  • Arus Balik
  • Arus Mudik

Perhatian pemerintah saat ini tidak hanya tertuju pada arus mudik, tetapi juga fokus pada arus balik yang memiliki ­tantangan sama dengan gerak cepat memberikan respon agar pemudik nyaman, aman, dan lancar.

Miliki Tantangan Serupa, Fokus Pemerintah Tak hanya Arus Mudik tetapi Juga Arus Balik

Ket. Menko PMK, Pratikno.

Doc: Istimewa Miliki Tantangan Serupa, Fokus Pemerintah Tak hanya Arus Mudik tetapi Juga Arus Balik

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengatakan, menjelang Idul Fitri, perhatian pemerintah tidak hanya tertuju pada arus mudik. Pemerintah juga fokus menangani pada arus balik yang memiliki tantangan serupa.

“Oleh karena itu, evaluasi dan kesiapan sejak dini menjadi kunci dalam menjaga kelancaran perjalanan pemudik setelah libur Lebaran usai,” ujar Pratikno, di Command Center Mudik, di Jakarta, Rabu (26/3).

Dia mengingatkan pentingnya kenyamanan pemudik selama perjalanan. Seluruh elemen terkait di daerah pun diinstruksikan untuk memberikan dukungan penuh guna menjaga kelancaran arus mudik.

“Pemerintah berkewajiban memastikan perjalanan mereka berlangsung aman, lancar, dan nyaman. Ini adalah kerja bersama yang membutuhkan sinergi semua pihak,” jelasnya.

Pratikno menekankan pentingnya penguasaan detail kondisi lapangan serta respons cepat dan terkoordinasi dalam menghadapi dinamika arus mudik. Seluruh pihak yang bertugas, baik di pusat maupun daerah, diinstruksikan untuk bekerja dalam sinergi 24 jam guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi di lapangan.

Dia melanjutkan, pentingnya pemantauan real-time dan memastikan respons cepat terhadap potensi kepadatan. Menurutnya, jika ada indikasi penumpukan, segera lakukan rekayasa lalu lintas atau langkah antisipatif lainnya agar arus tetap lancar.

“Kita harus pastikan koordinasi berjalan dengan baik, semua pihak harus terlibat, mulai dari Kementerian Perhubungan, Kepolisian, operator transportasi, hingga pemerintah daerah. Pemantauan harus dilakukan terus-menerus, jika ada kepadatan langsung dicarikan solusi agar tidak menghambat perjalanan masyarakat,” katanya.

Skema Baru

Secara terpisah, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyiapkan skema baru guna mengurai kepadatan saat arus balik Lebaran 2025, salah satunya dengan pengoperasian beberapa ruas tol fungsional. Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Inspektur Jenderal Agus Suryonugroho mengatakan jalur fungsional bakal membantu memperlancar arus kendaraan yang kembali ke Jakarta, terutama dari arah Trans Jawa.

“Saat arus balik ada tol fungsional. Yang nanti memecah arus yang dari Trans Jawa, yang crossingnya itu ada di kilometer 66 Cikampek. Belum sampai Cikampek yang dari Jawa Barat, nanti akan kita alihkan ke Sadang menggunakan tol fungsional. Yang nanti langsung keluarnya di kilometer 34, exit tol,” ucapnya.

Dia menyebut, tol fungsional juga akan diterapkan pada wilayah Solo. Hal itu dilakukan supaya mengakomodasi pemudik dari arah Yogyakarta. “Kami siapkan jalur fungsional di kawasan Taman Matani. Apabila nanti tidak dikelola, nanti juga akan dicek kepadatan. Ini juga kita antisipasi semua,” tuturnya.

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo juga memastikan secara langsung kesiapan berbagai pelayanan bagi pemudik saat mendatangi rest area KM 57 tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Rabu.

Kapolri mengapresiasi kelengkapan sarana dan prasarana yang dapat digunakan masyarakat di rest area KM 57, mulai dari tempat ibadah, ruang laktasi, stasiun pengisian mobil listrik, hingga layanan bengkel.

Jenderal bintang empat itu berharap agar rest area lainnya dapat menyediakan sarana dan prasarana serupa sehingga bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat saat dalam perjalanan mudik.

Di sisi lain, Jenderal Pol. Sigit menyebut berdasarkan data Jasa Marga, terhitung sejak H-10 hingga H-6 Lebaran telah terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang mudik sebanyak 7 persen.

Oleh karena itu, Sigit mendorong agar masyarakat yang akan mudik untuk dapat memanfaatkan kebijakan tersebut sehingga dapat mengurangi puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran atau pada tanggal 28 Maret 2025.  ruf/S-2

Tim Redaksi:
M
S

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Muhamad Ma'rup

Artikel Terkait