Koran-jakarta.com || Kamis, 27 Mar 2025, 01:10 WIB

AS dan Russia Sepakat Memastikan Keamanan Pelayaran di Laut Hitam

  • konflik Russia-Ukraina

JAKARTA - Russia pada Selasa (25/3) mengumumkan kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) untuk memastikan keamanan pelayaran di Laut Hitam. Pengumuman itu disampaikan sehari setelah delegasi dari kedua negara menggelar pertemuan di Riyadh, Arab Saudi.

AS dan Russia Sepakat Memastikan Keamanan Pelayaran di Laut Hitam

Ket. Kapal perang Ukraina berpatroli di sekitar Laut Hitam.

Doc: Anatolii Stepanov/AFP AS dan Russia Sepakat Memastikan Keamanan Pelayaran di Laut Hitam

Dalam sebuah pernyataan, kantor Presiden Russia (Kremlin) mengatakan keamanan pelayaran itu mencakup penerapan Prakarsa Gandum Laut Hitam dan bantuan AS untuk memulihkan ekspor produk pertanian dan pupuk Russia.

Gedung Putih sebelumnya menyatakan bahwa kedua negara bersepakat untuk memastikan navigasi yang aman, menghilangkan penggunaan kekuatan, dan mencegah penggunaan kapal komersial untuk tujuan militer di Laut Hitam setelah pertemuan di Riyadh tersebut.

Kesepakatan itu juga menyebutkan bahwa AS akan membantu memulihkan akses Russia ke pasar dunia untuk ekspor pertanian dan pupuk, dan untuk mengembangkan langkah-langkah yang melarang pemogokan terhadap fasilitas energi di Russia dan Ukraina.

Disebutkan pula, kesepakatan itu akan berlaku segera setelah pembatasan dan sanksi tertentu terhadap Russia dicabut, termasuk yang dikenakan pada Rosselkhozbank dan organisasi keuangan lainnya.

“Russia dan AS akan terus berupaya mencapai perdamaian yang langgeng dan tahan lama,” tulis pernyataan itu seperti dikutip Antara dari Anadolu.

Larangan Serang Infrastruktur

Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy pada Selasa (25/3) mengatakan AS dan Ukraina telah sepakat bahwa negara lain dapat turut serta dalam pemantauan dan pengawasan implementasi kesepakatan terkait Ukraina. Pada hari yang sama, putaran baru negosiasi antara AS dan Ukraina berlangsung di Riyadh.

Setelah perundingan, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengungkapkan bahwa kedua pihak telah sepakat untuk melarang serangan terhadap infrastruktur energi Russia dan Ukraina.

Poin lainnya dalam kesepakatan itu antara Ukraina dan AS adalah pengawasan dan pemantauan. “Kami telah sepakat dengan pihak Amerika bahwa memungkinkan untuk melibatkan negara ketiga selain AS. Ini bukan hal buruk, misalnya, kami dapat mengundang pihak dari Eropa atau Turki untuk memantau situasi di laut,” kata Zelenskyy dalam konferensi pers usai perundingan di Riyadh.

“Mungkin juga pihak dari Timur Tengah untuk mengawasi sektor energi. Ini adalah masalah teknis, tetapi poin ketiga dalam kesepakatan ini menegaskan bahwa pengawasan dan pemantauan sangat penting, serta bisa melibatkan pihak lain,” kata Zelenskyy.

Namun demikian, dia yakin bahwa tenaga ahli dari AS dan Eropa sudah cukup untuk melakukan pemantauan.

Tim Redaksi:
S
V

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Selocahyo Basoeki Utomo S

Artikel Terkait