Sekolah Rakyat bukan untuk Gantikan Sekolah yang Ada, tapi Justru Melengkapi
- Sekolah Rakyat
JAKARTA - Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M. Nuh menegaskan kehadiran Sekolah Rakyat (SR) bukan untuk menggantikan sekolah yang sudah ada. Menurutnya, SR justru melengkapi sekolah yang ada dan memperluas akses pendidikan bagi anak-anak yang belum bersekolah.

Ket. Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M. Nuh.
Doc: Iatimewa
“Sekolah Rakyat hadir untuk melengkapi, bukan meniadakan sekolah yang sudah ada. Fokus kita adalah memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya untuk belajar,” jelas Nuh, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (26/3).
Dia menjelaskan, pemetaan daerah dilakukan dengan cermat untuk memastikan bahwa SR tidak mengambil jatah sekolah lain. Dengan demikian, SR hadir di lokasi yang memang membutuhkan intervensi pendidikan.
Nuh menyebut, salah satu prinsip utama dalam pendirian Sekolah Rakyat adalah menjangkau anak-anak yang selama ini belum memiliki akses ke sekolah. Alasannya beragam seperti kendala ekonomi, geografis, maupun faktor sosial lainnya. “Pemilihan ini didasari oleh desil-desil yang tercantum dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN),” jelasnya.
Dia menegaskan bahwa SR tidak akan mengganggu sistem pendidikan yang sudah berjalan. Menurutnya, SR justru menjadi solusi bagi daerah-daerah dengan angka putus sekolah yang tinggi. “Pemetaan dilakukan berdasarkan tingkat kemiskinan dan jumlah anak usia sekolah yang belum mendapatkan pendidikan, sehingga SR bisa hadir di tempat yang paling membutuhkan,” katanya.
Lebih lanjut Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Robben Rico menjelaskan, SR menggunakan strategi yang terstruktur dan pendekatan yang berbasis kebutuhan masyarakat. SR diharapkan dapat menjadi solusi nyata dalam mempercepat pemerataan pendidikan di Indonesia. ruf/S-2