Pasar Kerja Dunia Terancam Revolusi Kecerdasan Buatan
Pengunjung menyentuh tubuh android “Geminoid HI-2” di stan Hiroshi Ishiguro Laboratories di KTT Global AI untuk Kebaikan di Jenewa, beberapa waktu lalu. Revolusi kecerdasan buatan akan berganti pekerjaan, menciptakan pekerjaan baru, dan membuat yang lain menghilang.
PARIS - Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), pada Selasa (11/7), mengatakan negara-negara terkaya di dunia harus segera bersiap menghadapi dampak revolusi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang akan mengubah pekerjaan, menciptakan pekerjaan baru, dan membuat yang lain menghilang.
Dikutip oleh Agence France-Presse (AFP), perkembangan pesat AI dengan alat yang dapat menghasilkan esai, membuat gambar, dan bahkan lulus ujian medis, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa otomatisasi dapat menggantikan seluruh sektor tenaga kerja.
Dalam Prospek Ketenagakerjaan 2023, OECD mengatakan sejauh ini ada sedikit bukti dampak negatif yang signifikan terhadap pekerjaan dari AI.
"Sementara adopsi AI masih relatif rendah, kemajuan pesat, penurunan biaya, dan meningkatnya ketersediaan pekerja dengan keterampilan AI menunjukkan ekonomi OECD mungkin berada di ambang revolusi AI," kata laporan itu.
"Walaupun ada banyak manfaat potensial dari AI, ada juga risiko signifikan yang perlu segera ditangani," ujar OECD.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya