Pakar Sebut Gelombang Dukungan Bagi Harris Hanya Sampai Konvensi
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris.
Foto: ANTARA/AnadoluWashington - Gelombang dukungan dan liputan media arus utama saat ini akan membawa Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris ke konvensi nasional Partai Demokrat di Chicago bulan depan, tetapi tidak mungkin bertahan lebih lama dari itu, kata para analis AS kepada Sputnik. Presiden Joe Biden memilih Harris sebagai penerusnya tepat setelah mengumumkan bahwa ia menarik diri dari pencalonan Partai Demokrat untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih.
Sejak itu, para pemimpin utama Demokrat, termasuk mantan Presiden Barack Obama dan mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, telah bersatu untuk mendukung Harris.
Namun demikian, gelombang popularitas Harris saat ini, yang telah memberinya sedikit dorongan dalam jajak pendapat nasional, tidak akan bertahan lebih lama dari konvensi di Chicago, kata kolumnis keuangan dan mantan bankir Martin Hutchinson.
"Bulan madu" ini bisa membawanya ke konvensi - tidak lebih," kata Hutchinson. "Bulan madunya"nya itu hanya akan bertahan sesaat setelah konvensi Demokrat."
Hutchinson menunjukkan bahwa meskipun Harris memiliki pengalaman nasional sebagai wakil presiden, kebijakan dan prioritas sebenarnya, belum terpapar kepada pengawasan publik dan kesuksesan dalam ajang pilpres, juga akan bergantung pada siapa yang ia pilih sebagai pasangan wakil presidennya.
"Yang perlu diperhatikan adalah apakah dia memilih wakil presiden yang bijaksana. (Gubernur Pennsylvania Josh) Shapiro, (Gubernur Kansas Laura) Kelly, atau (Gubernur Carolina Utara Roy) Cooper adalah pilihan terbaiknya, tetapi Financial Times ingin dia memilih (Menteri Transportasi Pete) Buttigieg, yang akan memperkuat pandangan negatif semua orang tentang dirinya," kata Hutchinson.
Meskipun Harris terampil dalam berdebat, yang secara langsung mungkin membuatnya menjadi lawan tangguh bagi calon dari Partai Republik dan mantan Presiden Donald Trump, daya tariknya kemungkinan akan berkurang selama musim kampanye utama pada bulan September dan Oktober, kata Hutchinson.
"Saya pikir peluang Trump tetap baik meskipun tidak luar biasa, karena daya tarik Harris akan perlahan-lahan berkurang pada bulan September atau Oktober," tambah Hutchinson.
Profesor Emeritus Urusan Politik di Universitas Negeri California, Beau Grosscup, setuju bahwa Harris saat ini diuntungkan oleh gelombang pujian yang tidak akan bertahan lama.
"Bulan madu" terkenal singkat. Itu adalah makna dari kata tersebut," kata Grosscup.
Namun demikian, Harris membawa kekuatan signifikan ke dalam tiket Demokrat yang jelas kurang dimiliki oleh Biden yang sudah tua dan terlihat lemah, kata Grosscup.
"Peluangnya melawan Trump bagus. Dia telah menyelesaikan masalah usia dan demensia - sekarang menunjuk ke Trump. Dia harus kembali mengumpulkan dukungan dari perempuan dan kalangan independen mengenai keputusan Dobbs (mengenai aborsi) yang telah diwariskan Biden kepadanya," kata Grosscup.
Lanskap politik AS yang tidak dapat diprediksi, bagaimanapun, catatan masa lalu Harris membuat kegagalan dan rasa malu tak terelakkan sepanjang kampanye presidennya, kata analis politik Charles Ortel.
"Harris adalah 'pelayan publik' yang sangat tidak berprestasi yang catatan rekam jejak dan kecenderungan kebijakannya mencakup dua hal, ceroboh dan kekanak-kanakan," kata Ortel.
Banyak sekutu Harris di media mapan akan melakukan yang terbaik untuk mempromosikannya melalui konvensi Demokrat, tambah Ortel.
Sejarawan konstitusi AS dan komentator politik Dan Lazare merekomendasikan pengamat pemilu agar tidak tertipu oleh nada yang relatif terkendali dan sopan dari kampanye Harris dan Trump sejauh ini.
"Dengan sekitar seratus hari menuju pemilu, prosesnya baru saja dimulai. Kampanye Harris memang dalam tahap bulan madu, dan berapa lama lagi ini bertahan, beberapa hari, beberapa minggu, tidak bisa dipastikan. Tetapi kita bisa yakin bahwa itu akan berakhir pada suatu titik, dan saat itulah pertempuran sengit sebenarnya akan dimulai," kata Lazare.
Kedua calon tersebut belum mengungkapkan strategi dan langkah pembukaan mereka tetapi tidak satu pun dari liputan umum tentang Harris sejauh ini yang berani menunjukkan kekurangan nyata yang dia alami dalam catatan profesionalnya, katanya.
"Kamala memiliki banyak beban pada tahun-tahun penegakan hukum sebagai jaksa yang dijamin mematikan bagi kaum liberal, kedangkalan politiknya, sikapnya, dan tawa yang mengerikan itu," kata Lazare.
Lazare mencatat bahwa masalah utama bagi Harris dan sebagian besar orang Amerika adalah ekonomi AS.
"Ini adalah masalah nyata bagi Harris karena jika dia berkampanye dengan Bidenomics, dia akan menghadapi kemarahan dari semua yang terkena dampak inflasi, yaitu seluruh populasi kelas pekerja," kata Lazare.
"Sementara jika dia menjauh dari Bidenomics, dia akan terlihat sebagai oportunis yang tidak setia. Dia akan berada dalam situasi yang sulit," tambah Lazare.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting