Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 31 Jan 2025, 01:00 WIB

OpenAI: Deepseek Mencoba Meniru Teknologi AI Amerika Serikat

Persaingan Teknologi AI

Foto: istimewa

WASHINGTON – Perkembangan kecerdasan buatan (AI) terus mengalami kemajuan pesat di berbagai belahan dunia. Salah satu pemain terbaru yang mencuri perhatian adalah Deepseek, perusahaan teknologi asal Tiongkok yang dikabarkan tengah berupaya meniru dan menyaingi kemajuan AI yang dikembangkan di Amerika Serikat (AS).

Pembuat ChatGPT, OpenAI pada hari Rabu (29/1) mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Tongkok secara aktif berupaya untuk meniru model Artificial Intelligence (AI) canggihnya, mendorong peningkatan langkah-langkah keamanan dan kerja sama yang lebih erat dengan otoritas AS.

Dikutip dari The Hindu, pernyataan OpenAI muncul setelah perusahaan rintisan Tongkok, DeepSeek memicu kepanikan di Wall Street minggu ini dengan chatbot canggihnya yang dikembangkan dengan biaya jauh lebih murah dibandingkan pesaingnya di AS.

Kinerja DeepSeek telah memicu gelombang tuduhan bahwa ia telah merekayasa ulang kemampuan teknologi terkemuka AS, seperti AI yang mendukung ChatGPT.

OpenAI mengatakan para pesaingnya menggunakan proses yang dikenal sebagai distilasi di mana pengembang yang menciptakan model yang lebih kecil belajar dari model yang lebih besar dengan cara meniru perilaku dan pola pengambilan keputusan mereka, mirip seperti seorang siswa yang belajar dari seorang guru.

"Kami tahu perusahaan-perusahaan berbasis [Tiongkok] — dan lainnya — terus-menerus mencoba meniru model perusahaan-perusahaan AI terkemuka AS," kata juru bicara OpenAI, menyoroti ketegangan atas perlindungan kekayaan intelektual AI antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

"Kami percaya bahwa saat kami melangkah maju, sangatlah penting bagi kami untuk bekerja sama secara erat dengan pemerintah AS guna melindungi model-model yang paling tangguh dari upaya musuh dan pesaing untuk mengambil alih teknologi AS."

Kepala AI pemerintahan Trump yang baru, David Sacks, mengatakan kepada Fox News bahwa ada "bukti kuat bahwa apa yang dilakukan DeepSeek di sini adalah mereka menyaring pengetahuan dari model-model OpenAI."

OpenAI mengatakan proses tersebut melanggar ketentuan layanannya dan akan berfungsi untuk mendeteksi dan mencegah upaya lebih lanjut.

Perusahaan yang dipimpin oleh Sam Altman sendiri menghadapi berbagai tuduhan pelanggaran hak kekayaan intelektual, terutama terkait dengan penggunaan materi berhak cipta dalam pelatihan model AI generatifnya.

"Distilasi akan melanggar sebagian besar ketentuan layanan, namun ironis — atau bahkan munafik — bahwa perusahaan teknologi besar mengungkapnya," kata Lutz Finger, dosen tamu senior di Universitas Cornell.

Materi yang dilindungi hak cipta "membantu melatih ChatGPT, yang kini membantu DeepSeek. Pengetahuan itu gratis dan sulit dilindungi," imbuh Finger.

Lebih Canggih

Perusahaan AI dari Tiongkok DeepSeek merilis model AI multimodal bernama Janus-Pro, yang disebut lebih canggih dari ChatGPT Dall-E3.

DeepSek mengeklaim Janus-Pro-7B, model tertinggi pada Janus-Pro, lebih unggul dibandingkan DALL-E3 keluaran OpenAI dan Stable Diffusion milik Stability AI.

Kecerdasan buatan Janus Pro dapat membuat dan menganalisis gambar kecil hingga resolusi 384x384.

Ukuran model yang dikembangkan DeepSeek bervariasi, mulai 1 miliar hingga 7 miliar parameter.

Parameter berkaitan dengan kemampuan menyelesaikan masalah. Semakin tinggi angka parameter, maka semakin tinggi performa mesin tersebut.

DeepSeek sedang menjadi perbincangan hangat karena kemampuannya diprediksi bisa menandingi Open AI ChatGPT. Model bahasa DeepSeek dilatih menggunakan teknik komputasi efisien.

Industri teknologi menilai model bahasa buatan DeepSeek menggunakan daya komputasi yang lebih sedikit dibandingkan algoritma yang saat ini digunakan. Dengan kata lain, biaya operasi DeepSeek lebih murah.

Di AS, negara asal ChatGPT, jumlah unduhan DeepSeek pada toko aplikasi App Store mengungguli ChatGPT.

Redaktur: Andreas Chaniago

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.