Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 12 Jan 2025, 18:36 WIB

MUI Ambon: Jangan Mudah Terpengaruh Isu Tak Bertanggung Jawab

ambon

Foto: ist

JAKARTA – Para tokoh agama Maluku mengingatkan agar seluruh elemen masyarakat bersatu menjaga keharmonisan di tengah isu sensitif yang berpotensi memecah belah persatuan usai peristiwa bentrok di kawasan Tugu Trikora, Ambon, Sabtu (11/1) malam. Warga jangan mudah terprovokasi.

"Jangan mudah terpengaruh isu yang tidak bertanggung jawab. Mari sama-sama menyelesaikan masalah dengan tidak menyebar video-video insiden semalam," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku Abdulah Latuapo, di Ambon, Minggu.

Dia menyayangkan peristiwa baku lempar antarkelompok remaja di kawasan Tugu Trikora, Kota Ambon, Sabtu malam hingga Minggu dini hari itu. "Ini sangat disayangkan. Ambon yang damai, kuat toleransinya kembali disayat dengan tindakan-tindakan tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Menurutnya, sesuai dengan hasil rapat bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Maluku dan Kota Ambon bersama tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, disepakati bahwa peristiwa tersebut murni criminal, bukan masalah agama.

Senada dengan Latuapo, Ketua Sinode GPM Pendeta Elifas Tomix Maspaitella juga mengajak masyarakat Maluku tetap menjaga persaudaraan dan kedamaian di tanah para raja ini. "Sebagai pimpinan umat beragama, saya mengajak semua warga bersama-sama menahan diri. Mari membangun terus komitmen perdamaian antarumat beragama yang sudah menjadi berkat Tuhan kepada Maluku selama ini," pintanya.

Menurutnya, jika memang ada salah paham, alangkah baiknya itu dibicarakan dari hati ke hati sebagai basudara. Ia juga menyarankan, permasalahan-permasalahan kecil sebaiknya diselesaikan dengan bantuan ketua RT/RW, lurah atau tokoh agama setempat.

"Itu jauh lebih baik daripada membiarkan emosi pribadi dan kelompok bisa memicu konflik antarwarga. Ini akan merombak persaudaraan antarumat Maluku," ujarnya.

Pendeta Elifas menambahkan, selaku pimpinan umat beragama akan terus membina umat masing-masing agar cinta damai. Sebab ssemua harus membangun Ambon dan Maluku supaya tidak terus terpuruk.

Informasi dari kepolisian, keributan bermula dari cekcok antarpemuda yang diduga terlibat balap liar dan mabuk-mabukan di sekitar Tugu Trikora tersebut. Perselisihan kecil tersebut memicu konsentrasi massa hingga akhirnya terjadi bentrokan yang meluas ke beberapa jalan utama dan kawasan permukiman.

Akibat bentrokan ini, tiga sepeda motor dan satu bangunan dilaporkan terbakar. Beberapa orang juga luka-luka akibat lemparan batu. Aparat kepolisian dari Polresta Ambon yang mendapat laporan, sejak Minggu (12/1/2025) pukul 01.30 WIT dini hari langsung bergerak ke lokasi kejadian.

Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim menurunkan personel gabungan dari Polresta Ambon, Polda Maluku, dan Kodam Pattimura untuk membubarkan massa yang bertikai.

“Kami menerima laporan adanya keributan di Tugu Trikora yang dipicu balap liar dan mabuk-mabukan. Anggota segera dikerahkan untuk menghalau massa. Syukurlah pagi tadi situasi sudah kondusif,” ujar Driyano.

Petugas sempat melepaskan tembakan peringatan dan gas air mata untuk membubarkan massa, namun aksi saling serang terus berlangsung hingga pagi. Pada hari Minggu pagi, situasi di lokasi berangsur kondusif. Meski begitu, ruas jalan utama di sekitar Tugu Trikora dipenuhi puing-puing batu dan sisa bentrokan.

Untuk mencegah bentrokan susulan, aparat keamanan dikerahkan di sejumlah titik strategis Kota Ambon. Hingga kini, polisi masih mengidentifikasi pelaku yang memicu bentrokan.

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.