Mensos Gus Ipul Pastikan Korban Letusan Gunung Lewotobi Dapat Bantuan Layak
Mensos Saifullah Yusuf (kedua dari kiri) dalam temu media membahas peningkatan kesejahteraan pekerja migran Indonesia di Kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Foto: ANTARA/Lintang Budiyanti PrameswariJAKARTA - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Mensos Gus Ipul) menegaskan para korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur mendapatkan bantuan sosial yang layak dan memadai.
Hingga saat ini, tim dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos juga telah berada di lapangan melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial dan pemerintah daerah setempat.
Selain itu, ia menambahkan upaya yang telah dilakukan pihaknya meliputi evakuasi, asesmen kebutuhan mendesak, serta pendirian dapur umum lapangan untuk mendukung kebutuhan pangan para pengungsi.
Kemensos juga telah mengirimkan tiga truk bantuan logistik senilai total Rp1,2 miliar dari Gudang Sentra Effata Kupang.
Bantuan tersebut meliputi 1.500 paket makanan siap saji, 1.000 paket makanan anak, 400 kasur, 500 selimut, 300 paket family kit, 300 paket kidsware, serta 400 lembar tenda gulung.
Ia menyebutkan pihaknya sudah mengirimkan pula sebanyak 10 unit tenda serbaguna dan 2 unit toilet portabel guna mendukung fasilitas pengungsian.
Selanjutnya, pihaknya juga akan memberikan layanan dukungan psikososial (LDP) guna membantu pemulihan mental para pengungsi.
Erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pada 3 November 2024 pukul 23.57 WITA. Letusan kali ini mengakibatkan peningkatan status gunung dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas
Bupati Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat selama 58 hari, terhitung sejak 4 November hingga 31 Desember 2024.
Letusan kali ini membuat tujuh desa di Kecamatan Wulanggitang dan satu desa di Kecamatan Ilebura terdampak parah.
Korban jiwa tercatat sebanyak 10 orang, 63 orang mengalami luka-luka, dengan rincian 31 orang mengalami luka berat dan 32 orang mengalami luka ringan.
Adapun sebanyak 2.472 orang mengungsi ke tiga titik pengungsian terpusat, yakni di Desa Konga yang menampung 1.219 orang, Desa Bokang dengan 606 pengungsi, dan Hokeng dengan 647 pengungsi.
Selain pengungsian terpusat, terdapat juga pengungsian mandiri di rumah-rumah warga sekitar, yang jumlahnya masih dalam proses pendataan. Kerusakan bangunan akibat erupsi tersebut juga sedang didata oleh Kemensos.
Berita Trending
- 1 Ini Daftar Pemenang AMI Awards 2024, Salma Salsabil dan Sal Priadi Jadi Artis Solo Terbaik
- 2 Sah, KPU Surabaya Tetapkan Eri-Armuji Raih Suara Terbanyak Pilkada Surabaya
- 3 Apakah Ini Tanda Pilkada DKI Satu Putaran Saja, Pramono-Rano Menang Dalam Rekapitulasi Suara Tingkat Kota/Kabupaten
- 4 Tersajinya "Derby" Jatim Persebaya vs Arema di Liga 1 Indonesia
- 5 Wamenag: Presiden Prabowo Minta Biaya Haji 2025 Tetap Rasional dan Efisien
Berita Terkini
- Permintaan Patung Rohani Meningkat
- Media Asuransi Kembali Gelar Digital Financial Excellence Award 2024
- Sertifikat Halal dan Nomor Kontrol Veteriner Pastikan Produk Hewan yang Beredar Sesuai Standar Pemerintah
- FIFA Tuntas Undi Grup Piala Dunia Antarklub 2025, Grup G Paling Sengit
- Juara AFF 2024, Timnas Putri Berterima Kasih pada Masyarakat Indonesia