Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Mencermati Data Inflasi AS

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan masih rawan kembali terdepresiasi, hari ini (15/2). Peluang pelemahan rupiah terbuka jika data inflasi Amerika Serikat (AS) pada Januari 2023 tak sesuai ekspektasi investor alias lebih tinggi ketimbang capaian pada Desember 2022 sebesar 6,5 persen secara tahunan (yoy).

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menilai pergerakan rupiah tergantung respons pasar menanggapi data Inflasi AS. Jika datanya lebih tinggi, maka bank sentral AS atau The Fed akan mempertahankan kebijakan pengetatan lebih lanjut sehingga membuat dollar AS bisa kembali menguat, termasuk terhadap rupiah.

Sutopo memperkirakan pergerakan rupiah masih relatif stabil, namun kecenderungan melemah masih ada. Dia memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Rabu (15/2), bergerak di kisaran 15.150-15.250 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (14/2), menguat 38 poin atau 0,25 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.167 rupiah per dollar AS, seiring pasar menunggu laporan indeks harga konsumen (IHK) AS.

"Untuk saat ini market (pasar) masih menanti pengumuman consumer price index (IHK) AS yang diproyeksikan kembali menurun," kata Analis ICDX Revandra Aritama di Jakarta.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top