Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Masyarakat Jateng Diminta Tak "Panic Buying"

Foto : ANTARA/Zuhdiar Laeis

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah Ratna Kawuri.

A   A   A   Pengaturan Font

Semarang - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah Ratna Kawuri mengimbau masyarakat untuk menjadi pembeli cerdas dan tidak melakukan "panic buying", seperti memborong seiring dengan kenaikan harga beras.

"Biasanya kami melihat tren Desember, Januari, Februari agak 'push'. Agak tinggi permintaan konsumsi. Sekali lagi banyak upaya yang dilakukan pemerintah, itu juga jaminan bagi masyarakat agar tidak 'panic buying'," katanya di Semarang, Jumat.

Diakuinya, saat ini masih dijumpai harga beras premium yang mencapai Rp18.000 per kilogram, salah satunya di Pasar Peterongan Semarang

Ia mengatakan setiap pedagang akan memiliki harga jual yang berbeda, tergantung dari asal pasokan, serta besar kecilnya toko.

"Kami kalau melakukan survei dari pedagang satu dengan pedagang lain berbeda. Maka dari itu, kami imbau masyarakat untuk jadi pembeli atau konsumen yang cerdas," katanya.

Menurut dia, harga beras saat ini memang masih relatif tinggi dipengaruhi banyak faktor, termasuk pasokan, tetapi masyarakat diminta tidak khawatir karena pemerintah telah melakukan berbagai langkah.

Antara lain, menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM), menyuplai beras Stabilitasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) ke pasar tradisional dan ritel modern, dan melakukan pemantauan secara rutin.

"Kemarin dari pantauan kami itu (beras) medium sekitar Rp15.100-15.300 per kg dan premium Rp16.400-16.700 (per kg)," katanya.

Ia mengatakan dampak El Nino dan bencana alam juga memengaruhi produksi beras, seperti banjir yang melanda sentra produksi beras di Jateng, yakni Grobogan dan Demak pada awal bulan Februari lalu.

Dengan kondisi semacam itu, kata dia, terjadi gangguan pada sisi suplai sehingga menjadi pemicu kenaikan harga beras di pasaran.

"Kami harapkan dengan Sragen, Wonogiri, Grobogan mulai panen. Mudah-mudahan ini bisa mendongkrak stok dan pasokannya (beras)," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top