Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Malaka Pernah jadi Pusat Perdagangan Penting Asia-Eropa

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pelabuhan-pelabuhan seperti Sarawak, Brunei, Johor, Selangor, dan Kedah, berdesak-desakan untuk menguasai perdagangan yang hanya bisa diakses melalui sungai-sungai pedalaman yang muaranya masing-masing mereka kuasai. Untuk mengatasi persaingan Portugis sangat kejam, dengan memilih kapal yang disetujui kerajaan, menarik bea masuk dan biaya pelabuhan dari pedagang non-Eropa, dan bahkan menenggelamkan kapal dan menyita barang-barang dari pedagang saingan.

Portugis berhasil mendominasi rute air biru yang lebih panjang antara benua dan anak benua. Namun tidak pernah mendekati bahkan menjadi pemain utama dalam perdagangan rempah-rempah Asia. Banyaknya korupsi di antara orang Portugis sendiri dan perdagangan swasta dan Kerajaan yang tidak membayar pajak adalah beberapa masalahnya.

Bagian Rantai Perdagangan

Setelah Portugis menaklukkan Malaka, Kerajaan Portugis terus berkembang. Mereka mendirikan mengembangkan Kota Hormuz di muara Teluk Persia pada 1515, dan sebuah benteng didirikan di Colombo di Sri Lanka pada 1518. Portugis berlayar tanpa henti ke arah timur. Pada 1557 Portugis mendirikan Macau di pantai selatan Tiongkok dekat Guangzhou (Kanton).

Sekitar 1571 Portugis menguasai pelabuhan nelayan kecil Nagasaki di Jepang. Nagasaki menjadi pintu masuk penting ke pasar Jepang. Malaka dengan demikian menjadi salah satu pusat pusat yang menghubungkan banyak jari-jari kolonial Portugis yang menghubungkan wilayah Portugis di Afrika ke India ke Tiongkok dan Jepang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top