Penggunaan Hewan untuk Penelitian Akan Segera Berakhir
Penelitian berbasis hewan telah berkontribusi pada temuan penting dan kemajuan medis. Namun biologi hewan yang terlalu berbeda dengan manusia telah membawa sejumlah masalah sehingga perlu cara lain untuk memperoleh alat uji yang menyerupai biologi manusia untuk meningkatkan mutu pengobatan.
Penelitian berbasis hewan telah berkontribusi pada temuan penting dan kemajuan medis. Namun biologi hewan yang terlalu berbeda dengan manusia telah membawa sejumlah masalah sehingga perlu cara lain untuk memperoleh alat uji yang menyerupai biologi manusia untuk meningkatkan mutu pengobatan.
Jutaan hewan pengerat, anjing, monyet, kelinci, burung, kucing, ikan, dan hewan lainnya begitu menderita setiap tahun untuk tujuan penelitian di seluruh dunia. Angka pastinya sulit didapat, tetapi kelompok advokasi Cruelty Free International memperkirakan bahwa 192 juta hewan digunakan pada tahun 2015.
Penelitian berbasis hewan telah berkontribusi pada temuan penting dan kemajuan medis yang menyelamatkan nyawa. Sebagian besar pekerjaan ini terjadi dalam empat domain luas yaitu kosmetik dan produk pribadi, pengujian toksisitas kimia, pengembangan obat, dan penelitian penemuan obat.
Vaksin Covid misalnya pertama kali dikembangkan pada hewan seperti tikus dan primata nonmanusia. Hewan percobaan juga penting dalam memajukan obat AIDS dan dalam mengembangkan pengobatan untuk leukemia dan kanker lainnya, di antara banyak kegunaan lainnya.
Tetapi penelitian pada hewan sering kali gagal menghasilkan hasil yang bermanfaat. Sebuah penelitian tahun 2014 memperkirakan bahwa terapi kandidat untuk penyakit Alzheimer yang dikembangkan pada hewan percobaan telah gagal dalam uji klinis sekitar 99,6 persen. "Seiring dengan semakin kompleksnya isu tentang biologi dan variabilitas manusia, kita mulai menghadapi batasan hewan percobaan," kata Paul Locke, seorang ilmuwan kesehatan lingkungan dan pengacara di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health kepada Scientific American.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya