Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Malaka Pernah jadi Pusat Perdagangan Penting Asia-Eropa

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Barang-barang yang masuk ke Malaka antara lain rempah-rempah, beras, tekstil, tembaga, kain katun, kayu aromatik, kulit binatang, dan opium. Selain itu, pada abad ke-16, ratusan kapal kargo meninggalkan Malaka menuju Lisbon, membawa barang-barang berharga yang diperoleh dari seluruh kekaisaran seperti emas, porselen Ming, dan sutra.

Malaka sangat kaya berkat perdagangan rempah-rempah seperti lada, jahe, cengkeh, pala, fuli, kayu manis, kunyit, adas manis, zedoary, dan jinten. Rempah-rempah juga ditambahkan ke minuman seperti anggur, dikristalisasi dengan gula dan dimakan sebagai manisan, dibakar sebagai dupa, dan digunakan sebagai obat-obatan.

Lada berasal dari India dan kayu manis dari Sri Lanka, tetapi beberapa lainnya seperti cengkeh, pala, dan fuli berasal dari sumber yang sangat terbatas, khususnya, kepulauan pulau-pulau kecil di Indonesia yang dikenal sebagai kepulauan rempah sekarang ini yaitu Kepulauan Maluku.

Penduduk Kepulauan Maluku tidak mengirimkan sendiri barang dagangan mereka yang berharga tetapi menjualnya kepada pedagang untuk barang-barang yang relatif bernilai rendah seperti kain katun, bahan makanan kering, dan tembaga. Para pedagang kemudian mengirimkan rempah-rempah ke seluruh dunia di mana mereka bisa ditukar dengan emas, perak, mutiara, permata, dan sutra.

Salah satu yang paling penting dari semua pusat perdagangan untuk perdagangan rempah-rempah global adalah Malaka. Armada Portugis sering kali dengan navigator atau pilot dari Jawa berlayar setiap tahun dari Malaka untuk memuat komoditas dari kepulauan rempah-rempah itu. hay/I-1
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top