
LKPP Pangkas Skema KPBU Percepat Pembangunan IKN
IKN Nusantara
Foto: istimewaSEMARANG - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI memangkas skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk mempercepat progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Kami lakukan percepatan-percepatan dari persyaratan pengadaan yang ada. Bagaimana dengan model KPBU yang dulunya lama, sampai 3-4 tahun," kata Kepala LKPP RI Hendrar Prihadi, di Semarang, Jawa Tengah, beberapa hari lalu.
Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, menjadi pembicara kunci pada kuliah umum di FISIP Universitas Diponegoro Semarang bertajuk "Urgensi IKN dan Keberlanjutan Pemerintahan Nasional bagi Kepentingan Nusa dan Bangsa".
Dengan pemangkasan birokrasi, kata mantan Wali Kota Semarang itu, mekanisme KPBU saat ini bisa diselesaikan secara lebih cepat, tetapi tetap berjalan sesuai dengan prosedur.
"Kali ini, kami pangkas, simpel, tapi tetap prosedural, 6-9 bulan sudah bisa model KPBU. Investasi juga begitu," jelasnya.
Sebagai dukungan percepatan IKN, kata dia, LKPP juga telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai penugasan 32 tenaga ahli untuk membantu proses pengadaan barang dan jasa di IKN.
"Anggarannya kan diperkirakan 500 triliun rupiah. Tepatnya, 466 triliun rupiah plus jasa konsultannya sekitar 900 miliar sekian rupiah. Nah, 20 persennya direncanakan dibiayai APBN, sisanya adalah dari swasta, baik model KPBU maupun investasi," ungkapnya.
Hendi mengakui memang perlu terus disosialisasikan bahwa pemerintah sangat serius untuk membangun dan menyelesaikan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
"Yang sering ditanyakan kan bagaimana dengan kelanjutannya? Ada undang-undang terkait IKN yang sudah bisa menjadi payung hukum. Artinya, siapa pun yang menjadi presiden pasti harus amanah menjalankan UU ini," katanya.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Dr Danis Hidayat Sumadilaga menyebutkan progres pembangunan infrastruktur IKN secara umum saat ini sudah mencapai 43 persen. "Bendungan (Sepaku Semoi) siap, mau 'impounding', hampir 95 persen. Tinggal beres-beres. Bendungan yang utamanya sudah selesai. Kapasitasnya 2.000 liter per detik untuk IKN," katanya.
Untuk terowongan bawah laut yang menghubungkan Balikpapan dengan IKN, katanya pula, baru dimulai pada akhir 2024, dan saat ini sedang visibility study dan engineering design.
Dekan FISIP Undip Prof Hardi Warsono menyampaikan bahwa kuliah umum itu penting untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang proyek pemindahan ibu kota yang sedang berlangsung, serta dampaknya bagi nusa dan bangsa.
- Baca Juga: Panglima Sebut Dirut Bulog akan Mundur dari Kedinasan TNI
- Baca Juga: Donor Ginjal Butuh Literasi
Melalui kegiatan itu, peluang kerja sama, baik dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat, pendidikan, termasuk peluang magang mahasiswa Undip di IKN juga didiskusikan.
Berita Trending
- 1 Kerusakan Parah di Hulu Sungai Ciliwung, Sungai Bekasi dan Sungai Cisadane
- 2 Mourinho Percaya Diri, Incar Kebangkitan Fenerbahce di Liga Europa Lawan Rangers
- 3 Warga Jakarta Wajib Tau, Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja
- 4 Mantap, Warga Jakarta Kini Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja tanpa Harus Nunggu Hari Ulang Tahun
- 5 Lingkungan Hidup, Pemerintah Bakal Terapkan Sanksi Paksaan di Puncak
Berita Terkini
-
Masyarakat Perlu Waspada, Kebayoran Lama Utara Jadi Kelurahan dengan DBD Tertinggi di Jakarta Selatan
-
OLX Indonesia Raih Penghargaan WOW Brand 2025, Didorong Kepercayaan Konsumen di Sektor Otomotif
-
Gubernur DKI Jakarta Dukung Peluncuran QRIS TAP untuk Transportasi Publik
-
Tips Mempercantik Ruang Tamu Agar Terlihat Estetik di Hari Lebaran
-
Duterte Ditahan ICC karena Menewaskan 6200-an Orang, HNW: Netanyahu Lebih Layak Ditahan ICC