Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 09 Mar 2025, 13:50 WIB

Lebih Besar, Lebih Mantap, Pempek Kapal Selam Pilihan Porsi Maksimal

Pempek Kapal Selam.

Foto: ANTARA/ M Imam Pramana

PALEMBANG – Pempek adalah kuliner khas Palembang, Sumatera Selatan, yang terbuat dari ikan dan tepung sagu. Pempek biasanya disajikan dengan kuah cuko, saus khas yang terbuat dari gula merah, asam jawa, bawang putih, cabai, dan ebi, memberikan cita rasa manis, asam, dan pedas yang khas.

Ada berbagai variasi pempek, di antaranya, pempek kapal selam (pempek berukuran besar berisi telur ayam rebus), pempek lenjer (berbentuk panjang seperti sosis), pempek adaan (berbentuk bulat dan digoreng, teksturnya lebih kenyal), pempek kulit (terbuat dari kulit ikan, memiliki rasa lebih gurih dan tekstur renyah), pempek tahu (pempek yang diisi tahu di dalamnya), pempek keriting (bentuknya menyerupai mi atau sarang burung), pempek pistel (berisi tumisan pepaya muda berbumbu gurih).

Dari varian tersebut, pempek Kapal Selam menjadi pilihan yang pas untuk porsi mengenyangkan saat menyantapnya karena merupakan ukuran terbesar dibandingkan jenis pempek lainnya.

Menurut seorang pedagang pempek, Lisa di Palembang, Sabtu (8/3), bahwa Pempek Kapal Selam merupakan pempek yang berisi telur biasanya berukuran paling tidak 10 centimeter dengan berat hingga 250 gram.

Meskipun ada pesaingnya yakni Pempek Lenjer yang berukuran panjang dan lonjong sekitar 15 centimeter, namun Pempek Lenjer pada saat disajikan biasanya di potong - potong menjadi kecil.

Dia menyebutkan di kota asal nya ini, harga Pempek Kapal Selam untuk satu buah nya seharga Rp10.000 hingga Rp20.000.

"Paling besar dibandingkan yang lain seperti Pempek adaan, kulit, tahu, telok kecik, panggang, dan sebagainya," katanya.

Dia menampilkan cara membuat Pempek Kapal Selam sama seperti pada umumnya, berbahan dasar sagu dan ikan kemudian dibentuk berisi telur.

Kemudian direbus dalam air mendidih dan akan tenggelam selama 15 menit, lalu apabila sudah matang maka akan timbul dari rebusan tersebut.

"Ya mungkin karena itu, sehingga banyak dinamakan Kapal Selam," katanya.

Sementara Intan seorang mahasiswa mengatakan, Pempek Kapal Selam memang pempek yang besar dan akan sangat menyenangkan apabila memakannya.

"Habis satu saja sudah sangat puas ya dan mengenyangkan dibandingkan dengan pempek ukuran kecil yang makan satu, dua atau tiga bahkan lebih masih kurang," katanya.

Sebelumnya, beberapa pedagang pempek di Kota Palembang mengaku meraih omset hingga jutaan rupiah di hari pertama bulan puasa 1446 Hijriah ini.

Berbeda dengan hari-hari biasanya para pedagang hanya mampu meraih omset paling tinggi sekitar Rp 400.000, namun pada saat bulan Ramadhan ini omset meningkat hingga 100 persen.

"Kami sangat bersyukur keuntungan menjual pempek bulan Ramadhan ini cukup meningkat bahkan hingga 100 persen," ujar Mia seorang pedagang pempek.

Dia menjelaskan kondisi tersebut masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya saat bulan Ramadhan dimana permintaan makanan pempek terus meningkat bahkan hingga hari raya Idul Fitri.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.