Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Korban Tewas Akibat Longsor di Natuna Capai 36 Orang, Jenazah Dikubur Massal

Foto : ANTARA/Kodam I/BB

Tim SAR gabungan mengangkat kantong plastik berisi jenazah di Desa Pangkalan, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (10/3/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Tak semua jenazah yang ditemukan Tim SAR gabungan dikenali keluarga di Desa Pangkalan, Serasan, Natuna. Karenanya, jenazah dikubur massal.

MEDAN - Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin menyebutkan jenazah korban tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, langsung dikubur secara massal.

"Untuk korban jiwa langsung dikebumikan baik pihak keluarga korban maupun secara massal," ungkap dia melalui telepon seluler dari Medan, Sumut, Sabtu (11/3).

Ia mengungkapkan tidak semua jenazah ditemukan Tim SAR gabungan dikenali keluarga korban di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna.

Sebab, katanya, masyarakat yang dinyatakan hilang diduga masih tertimbun material tanah longsor dengan kedalaman hingga empat meter selama beberapa hari.

Peristiwa tanah longsor Pulau Serasan ini akibat intensitas hujan tinggi beberapa hari terakhir, sehingga lereng perbukitan longsor di Desa Pangkalan, Serasan, Natuna, Senin (6/3).

Tercatat di Natuna, Kepulauan Riau, hingga Sabtu (11/3), pukul 6.00 WIB ditemukan 36 jenazah, seorang jenazah belum teridentifikasi dan 17 orang dinyatakan hilang.

"Kondisi jenazah yang ditemukan Tim SAR gabungan tidak utuh lagi, karena beberapa hari tertimbun tanah," kata dia.

Danrem 033/Wira PratamaBrigjen TNI Yudi Yulistianto mengaku meski sebagian masih dikenali keluarga korban, diputuskan dikuburkan secara massal.

"Untuk pemakaman itu karena kondisi jenazah walaupun bisa dikenali, Pak Bupati memutuskan secara massal. Tetap ada namanya, cuma penguburan secara massal," ujarnya.

Pihaknya juga mengaku penguburan secara massal tersebut telah mendapat persetujuan dari masyarakat di Desa Pangkalan, Serasan, Natuna.

"Tidak digali satu-satu, karena ada satu keluarga meninggal. Penduduk sudah diajak bicara, dan mereka setuju dimakamkan dalam beberapa lubang besar," tutur Yudi.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top