
Kereta Api Jadi Primadona, KAI Angkut 78,5 Juta Orang dalam 2 Bulan
Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan KA Jayabaya di Stasiun Gubeng Surabaya, Senin (24/2/2025).
Foto: ANTARA/HO-KAI Daop 8 SurabayaJAKARTA – Moda transportasi kereta api masih menjadi primadona masyarakat dalam mendukung mobilitas. Banyak orang memilih naik kereta api karena berbagai alasan, baik dari segi kenyamanan, efisiensi, maupun faktor ekonomi.
Beberapa alasan utama penumpang memilih kereta api adalah harga yang lebih terjangkau; bebas macet; nyaman dan lebih lega; pemandangan yang indah; jadwal yang tepat waktu; ramah lingkungan; bisa membawa banyak barang; dan banyak pilihan kelas & layanan.
Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Anne Purba mengatakan KAI Group telah melayani sebanyak 78.542.459 penumpang pada dua bulan pertama 2025. Angka ini meningkat 10,34 persen dibanding periode sama pada 2024 (yoy) sebanyak 71.181.357 penumpang.
Dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Senin (10/3), Anne mengatakan dari 78.542.459 penumpang, jumlah tersebut terdiri dari 8.412.733 penumpang yang dikelola KAI, lalu 62.917.018 penumpang yang menggunakan layanan KAI Commuter.
“Selanjutnya, 1.127.340 penumpang KAI Bandara, 1.007.553 penumpang Whoosh yang dikelola KCIC, 720.784 penumpang LRT Sumatera Selatan, 4.294.524 penumpang LRT Jabodebek, 35.878 penumpang KA Makassar-Parepare, serta 26.629 penumpang yang menikmati layanan KAI Wisata,” ujar Anne.
Lebih lanjut, peningkatan signifikan terjadi di beberapa layanan KAI Group. LRT Jabodebek mencatat lonjakan tertinggi dengan pertumbuhan 74,47 persen dibandingkan periode Januari–Februari 2024.
Disusul oleh KAI Bandara yang meningkat 30,07 persen, Whoosh dengan kenaikan 23,34 persen, serta LRT Sumsel yang tumbuh 16,44 persen dan kereta luxury yang dikelola KAI Wisata meningkat 9,31 persen.
KAI Commuter dan KA yang dikelola KAI Induk juga menunjukkan tren positif dengan peningkatan 7,62 persen dan 6,65 persen secara berturut-turut.
Anne mengatakan, peningkatan jumlah penumpang ini tidak hanya mencerminkan kinerja bisnis yang solid, tetapi juga mempertegas peran KAI Group dalam mendukung transisi menuju moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Dalam aspek infrastruktur, KAI turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan dengan mengganti 15.864 bantalan kayu pada jembatan baja dengan bantalan sintetis yang lebih kuat, tahan lama, serta mengurangi ketergantungan terhadap kayu alami.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang pengurangan limbah dan emisi, tetapi juga tentang menghadirkan infrastruktur yang lebih baik dan tahan lama. Dengan inovasi ini, KAI tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga turut menjaga kelestarian lingkungan,” kata Anne.
Selain inovasi berbasis lingkungan, KAI juga terus mengutamakan ketepatan waktu dalam operasionalnya.
Sepanjang Januari–Februari 2025, On Time Performance (OTP) keberangkatan KA Penumpang mencapai 99,05 persen, sementara OTP kedatangan mencatat angka 94,92 persen.
“KAI senantiasa berupaya memastikan setiap perjalanan kereta api berjalan tepat waktu, aman, dan nyaman bagi pelanggan. Hal ini menjadi faktor utama dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan kami,” kata Anne.
- Baca Juga: Kemenperin: IKM Berkontribusi Besar Ciptakan Lapangan Kerja Baru
- Baca Juga: Penjualan Tiket KA
Dengan semua keunggulan ini, tak heran jika kereta api tetap menjadi pilihan favorit bagi banyak orang, baik untuk perjalanan sehari-hari maupun liburan.
Berita Trending
- 1 Ini Tujuh Remaja yang Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Tawuran di Jakpus
- 2 Penerbitan Surat Edaran THR Ditunda
- 3 Perluas Jangkauan, Manulife Indonesia Resmikan Kantor Pemasaran Mandiri di PIK
- 4 Regulasi Jaminan Sosial Dirombak, Ini Aturan Baru dari Menaker
- 5 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah