Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Keren, Populasi Orang Utan Tumbuh 17 Persen Berkat Hutan Lestari Kalimantan

Foto : ANTARA/M Riezko Bima Elko P

Direktur Program Terestrial YKAN Ruslandi (pertama kanan) dalam diskusi Thought Leadership Forum (TLF) dengan tema “Transformasi Pengelolaan Hutan Alam Produksi untuk Mencapai Target FOLU Net Sink 2030,” di Jakarta, Kamis (2/11/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Keren, praktik pengelolaan hutan lestari di kawasan konsesi perusahaan di Kalimantan Timur menumbuhkan populasi orang utan sebesar 17 persen, berdasarkan data pantauan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).

Data tersebutmenunjukkan populasi orang utan di konsesi perusahaan yang didampingi YKAN di Kalimantan Timur meningkat dari 508 ekor pada tahun 2018 menjadi 605 ekor pada2022.

"Peningkatan populasi orang utan ini terjadi di wilayah konsesi perusahaan PT Gunung Gajah Abadi Samarinda yang telah menerapkan praktik pengelolaan hutan lestari," kata Direktur Program Terestrial YKAN Ruslandi di Jakarta, Kamis.

Ruslandi menjabarkan peningkatan populasi orang utan di konsesi perusahaan tersebut merupakan hasil dari upaya pengelolaan hutan berkelanjutan.

Upaya ini meliputi, pengembangan perangkatself assessment,monitoring biodiversity, penanganan konflik masyarakat dengan hewan liar, perusahaan-masyarakat dan serta penerapan pembalakan rendah emisi.

"Survei tidak bisa satu kali minimal dilakukan tiga kali dalam setahun karena untuk orang utan jumlahnya berkali lipat," kata Ruslandi.

Menurut Ruslandipenerapan pembalakan rendah emisi atau RIL-C dalam praktik hutan lestari juga turut berkontribusi meningkatkan populasi spesies yang dilindungi tersebut.

PenerapanRIL-C meminimalisasi kerusakan hutan dengan cara menghindari penebangan pohon berlubang, mengatur arah rebah pohon, mengurangi kerusakan pohon besar, dan meminimalkan luas-an jalan angkut.

"Bahkan sisi lainnya juga menurunkan emisi karbon sebanyak 130.750 ton CO2e atau bisa 0,017 persen yang membantu pemerintah mengurangi emisi karbon berdasarkan penelitian dengan BRIN sebagai kunci utama dari praktik RIL-C," kata dia.

YKANbekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur untuk mengintegrasikan implementasi RIL-C ke dalam program kerja Dinas Kehutanan setempat.

YKAN juga memberi pendampingan teknis kepada 27 perusahaan kayu pemegang IUPHHK di Kalimantan Timur dalam mendapatkan sertifikat PHPL dan sertifikasi internasional Forest Stewardship Council (FSC).

"Kami berharap peningkatan populasi orang utan dan emisi karbon ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain untuk menerapkan praktik pengelolaan hutan lestari dan RIL-C," ujar Ruslandi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top