Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kartu Akses Berbasis RFID Rentan Dikloning

Foto : Istimewa

Kartu akses gedung berbasis radio frequency identification (RFID) biasa digunakan sebagai kartu akses untuk masuk gedung. Kartu ini memiliki celah kerawanan dari sisi keamanan karena rentan untuk dikloning.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Keamanan akses fisik gedung merupakan aspek utama yang memerlukan pendekatan berlapis demi terciptanya perlindungan maksimal bagi semua orang yang bekerja di dalamnya. Terdapat berbagai metode yang dapat diterapkan, mulai dari pengawasan oleh petugas keamanan, pemasangan kamera CCTV, hingga teknologi canggih seperti sistem kontrol akses berbasis biometrik dan kartu akses.

Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga seringkali diperlukan kombinasi beberapa teknologi untuk mencapai tingkat keamanan yang diinginkan. Di antara berbagai teknologi yang ada, pemanfaatan radio frequency identification (RFID) pada kartu akses paling sering dipilih, namun pada faktanya teknologi ini tidak luput dari risiko keamanan.

Berdasarkan temuan terbaru dari Spentera, perusahaan keamanan siber terkemuka di Indonesia, 6 dari 7 gedung di Jakarta yang dilengkapi dengan sistem ini memiliki potensi untuk diduplikasi atau dikloning. Sehingga pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tetap memiliki kemampuan untuk melakukan duplikasi atau kloning terhadap kartu akses yang telah disematkan RFID tersebut.

Berkat kepraktisan dan efisiensi dalam mengelola aksesnya, RFID kerap digunakan di gedung maupun fasilitas yang mengedepankan privasi dan keamanan, termasuk perkantoran, pusat data, ruang server, area parkir, hingga kamar hotel.

"Namun, dalam beberapa kasus, jika kartu akses berhasil direplikasi, pihak yang tidak bertanggung jawab dapat memanfaatkannya untuk mencuri barang atau data, menginstal perangkat lunak maupun perangkat keras yang berbahaya, serta potensi ancaman terhadap keamanan individu itu sendiri," kata, Direktur Research and Development Spentera Hanny Haliwela melalui keterangan tertulis Senin (3/6).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top