Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jenderal Bintang Dua Ini Sebut Senjata Api KKB Sebagian Besar Rampasan dari TNI dan Polri

Foto : ANTARA/HO-Satgas Damai Cartenz

Dokumentask foto - Senjata api yang diamankan dari KKB di Papua.

A   A   A   Pengaturan Font

Jayapura - Jenderal bintang dua yang kini menjabat Panglima Komando Daerah MiliterXVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Izak Pangemanan mengatakan bahwa senjata api yang dimiliki kelompok kriminal bersenjata atau KKB sebagian besar merupakan hasil rampasan dari personel TNI dan Polri.

"Memang benar senjata dan amunisi yang dimiliki KKB sebagian besar milik TNI dan Polri yang diperoleh ketika terjadi kontak tembak dengan KKB," kata Pangdam XVII/Cenderawasihkepada ANTARA di Jayapura. Jumat.

Pangdam menjelaskan senjata api dan amunisi itu diperoleh KKB dari rampasan saat terjadi kontak tembak dengan personel TNI dan Polri di berbagai wilayah, terutama kawasan pegunungan yang saat ini masuk wilayah Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Tengah.

Mengenai dugaan satu dari empat pucuk senjata api yang diperoleh tim gabungan TNI-Polri saat kontak tembak dengan KKB di Distrik Serambakom berasal dari Papua Nugini, Pangdam mengatakan kemungkinan ada satu atau dua pucuk senjata api yang masuk melalui perbatasan kedua negara.

"Kemungkinan ada satu atau dua pucuk senjata api yang masuk dari PNG(Papua Nugini), namun jumlahnya terbatas dan lebih banyak diperoleh saat kontak tembak dengan TNI-Polri," katanya.

Menurut Izak, Kodam XVII/Cenderawasih memiliki perkiraan jumlah senjatayang dimiliki KKB, termasuk yang ada di perbatasan RI-PNG.

Untuk yang berada di wilayah perbatasan,Izak menambahkan rata-rata masih menggunakan senjata berburu dan senjata yang diperoleh dari prajurit TNI.

"Kesimpulan saya, dari data yang ada tidak ada penambahan (senjata) dari PNG dan kami terus berupaya mencegah masuknya senjata itu," tegas Mayjen TNI Izak Pangemanan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top