Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hiu Merah, Robot Laut Buatan Indonesia

Foto : Istimewa.
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bekerja sama dengan PT Robomarine Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan), berhasil membuat karya yang membanggakan. Karya membanggakan itu sebuah robot laut atau Remotely Operated Vehicle (ROV) yang diberi nama Hiu Merah.

Mengutip keterangan yang diunggah situs resmi Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), ROV Hiu Merah ini telah dirintis Balitbang Kemhan dan PT Robomarine Indonesia sejak tahun 2015. Menurut KKIP, teknologi ROV sebenarnya bukan sesuatu yang baru diterapkan di Indonesia. Robot penyelam laut dalam ini setidaknya sudah digunakan kalangan sipil, seperti Badan Penerangan dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan tentunya TNI AL, terutama Satuan Kapal Ranjau (Satran) di Tripartite Class dan kapal Oseanografi Rigel Class.

"ROV sendiri seringkali digunakan untuk pencarian bangkai pesawat, salah satunya adalah ketika kasus jatuhnya Lion Air di tahun 2018 silam. Dalam kasus jatuhnya kapal, ROV dapat digunakan dengan maksimal untuk mencari posisi bangkai kapal, korban bahkan black box. Bila kita menilik film Titanic, kita bisa lihat bagaimana ROV bekerja sehingga bisa mengungkap kondisi kapal pada saat tenggelam," demikian keterangan KKIP dalam situs resminya.

Lalu seperti apa kecanggihan dari Hiu Merah si robot laut buatan Balitbang Kemhan dan PT Robomarine Indonesia ini? Hiu Merah atau wahana bawah laut buatan Balitbang Kemhan ini punya kemampuan menyelam hingga kedalaman 150 m. Hiu Merah adalah platform yang stabil untuk melakukan gerakan lurus dan manuver, dengan payload hull yang sesuai dengan kebutuhan operasi pemindaian dasar laut.

Menurut KKIP, berbeda dengan AUV atau Autonomous Underwater Vehicle, ROV cara kerjanya menggunakan jalur kabel untuk mendukung kendali dan transmisi data secara realtime. ROV dikendalikan secara remote dari permukaan. Biasanya digunakan untuk pekerjaan dalam laut, antara lain untuk tujuan dokumentasi, eksplorasi dasar laut, penanggulangan, penyelidikan, pencarian dan pertolongan (SAR).

"Juga digunakan untuk pengeboran tambang, penggalian ata penguburan bentangan kabel dan lain sebagainya. Umumnya ROV dilengkapi dengan lampu dan kamera video, sehingga nantinya mampu untuk melihat dengan jelas dan merekam video di bawah air," urai KKIP dalam situs resminya.

Sebelumnya, Kepala Balitbang Kemhan,Marsda Julexi Tambayong menegaskan, badan penelitian dan pengembangan yang dipimpinnya perannya sangat penting dan strategis.

"Melalui penelitian dan pengembangan yang dilakukan selama ini, diharapkan bisa tercipta karya-karya anak dalam negeri yang bisa memperkuat pertahanan negara" ujarnya.

Ditegaskannya juga, bahwa Kementerian Pertahanan sebagai kementerian yang menaungi Balitbang Kemhan berkomitmen memberdayakan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam negeri untuk penguatan pertahanan negara.

"Kemhan berkomitmen dalam memberdayakan litbang dalam negeri untuk penguatan pertahanan negara," kata Julexi.

Menurut Marsda Julexi, Kemhan selama ini telah memberikan perhatian dan dukungan yang luar biasa terhadap kegiatan litbang pertahanan. Khususnya yang dilaksanakan oleh Balitbang Kemhan.

"Selama ini Balitbang Kemhan telah diberikan telah diberikan perhatian dan dukungan yang luar biasa dalam melaksanakan litbang pertahanan," ujarnya. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top