Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 01 Apr 2023, 13:01 WIB

Gunakan Satelit, NASA Sukses Mengukur Ketinggian Air di Bumi

SWOT.

Foto: Dok. NASA

instrumen Ka-band Radar Interferometer (KaRIn) yang merupakan bagian dari Surface Water and Ocean Topography (SWOT) berhasil mengukur ketinggian fitur air di Long Island, Amerika Serikat.

Dalam data yang dipublikasi NASA, ketinggian itu ditampilkan sebagai bercak merah muda cerah yang terletak di dalam lanskap. Sementara warna ungu, kuning, hijau, dan biru mewakili ketinggian tanah yang berbeda. Gambar pengukuran awal ini merupakan indikasi yang menggiurkan tentang bagaimana SWOT dapat mengukur detail danau, kolam, dan sungai yang lebih kecil dengan cara yang tidak dapat dilakukan satelit sebelumnya. Data tersebut akan digunakan untuk menghasilkan penghitungan air tawar yang luar biasa di permukaan bumi dengan cara yang berguna bagi peneliti, pembuat kebijakan, dan pengelola sumber daya air.

"Instrumen KaRIn membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikembangkan dan dibangun, dan akan mengumpulkan informasi tentang badan air di seluruh dunia - data yang akan tersedia secara bebas dan terbuka untuk semua orang yang membutuhkannya," kata Parag Vaze, manajer proyek SWOT di NASA's Jet Propulsion Laboratorium di California Selatan.

Tak hanya itu, misi SWOT yang dipimpin oleh NASA dan badan antariksa Prancis atau Centre National d'Études Spatiales (CNES), juga berhasil menangkap arus teluk atau yang dikenal sebagai arus Gulfstream, di lepas pantai North Carolina dan Virginia, Amerika Serikat. Arus Gulfstream sendiri merupakan arus laut panas dari lautan utara Atlantik di timur Amerika Utara.

Pada gambar yang diambil pada 21 Januari 2023, data yang diperoleh oleh dua antena instrumen SWOT Ka-band Radar Interferometer (KaRIn) memperlihatkan sepasang strip lebar berwarna, yang membentang sepanjang 120 kilometer. Area merah dan oranye pada gambar itu disebut NASA mewakili permukaan laut yang lebih tinggi dari rata-rata global, sedangkan warna biru mewakili permukaan laut yang lebih rendah dari rata-rata.

Gambar yang diambil SWOT merupakan terobosan terbaru karena berhasil menunjukkan arus laut seperti Gulfstream dengan detail yang belum pernah ada sebelumnya. Sebagai perbandingan, data baru ditampilkan bersama data ketinggian permukaan laut yang diambil oleh instrumen berbasis ruang angkasa yang disebut altimeter. Sementara altimeter tradisional hanya dapat melihat seberkas sempit Bumi tepat di bawahnya, tidak seperti dua petak lebar KaRIn yang mengamati permukaan laut sebagai peta dua dimensi.

SWOT nantinya akan mengukur ketinggian hampir semua air di permukaan bumi dan memberikan salah satu survei paling komprehensif dari air permukaan planet kita. Pengukuran SWOT terhadap badan air tawar dan lautan akan memberikan wawasan tentang bagaimana lautan memengaruhi perubahan iklim dan siklus air; bagaimana dunia yang memanas memengaruhi penyimpanan air di danau, sungai, dan waduk; dan bagaimana masyarakat dapat mengelola sumber daya air mereka dengan lebih baik dan mempersiapkan diri menghadapi banjir dan bencana lainnya.

"Citra canggih SWOT akan memberdayakan para peneliti dan memajukan cara kami mengelola air tawar dan dampak kenaikan permukaan laut di seluruh dunia. Air adalah salah satu sumber daya terpenting planet kita - dan terbukti rentan terhadap dampak perubahan iklim. SWOT akan memberikan informasi penting yang dapat digunakan masyarakat untuk bersiap menghadapi dampak pemanasan iklim," kata Administrator NASA Bill Nelson.

Redaktur: Fiter Bagus

Penulis: Suliana

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.