Gibran Masih Tunggu Arahan Presiden Prabowo soal Pembagian Tugas sebagai Wapres
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka
Foto: antara fotoJAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan dirinya masih menunggu arahan dari Presiden Prabowo Subianto soal pembagian tugas, termasuk program makan siang bergizi gratis (MBG).
"Habis ini kita sidang Kabinet. Kita tunggu arahan dari Pak Presiden Prabowo," kata Gibran di Jakarta Utara, Rabu (23/10).
Lebih lanjut Gibran menjelaskan bahwa kemungkinan tugasnya masih sama seperti Wakil Presiden sebelumnya yakni Ma'ruf Amin. Kendati demikian, dia tetap akan menunggu arahan dari Prabowo.
Sejak resmi dilantik pada 20 Oktober lalu, Gibran terpantau aktif melakukan pemantauan langsung kegiatan makan siang bergizi gratis.
Hari ini merupakan kali kedua Gibran memantau langsung uji coba pemberian makan siang bergizi gratis.
Sedangkan kemarin, Gibran juga sempat memantau pembangunan LRT Jakarta Fase 1B dan Cibubur Youth Elite Sport Center (CYESC).
Gibran menjelaskan sebagai Wakil Presiden, dirinya harus berperan aktif dalam membantu Presiden untuk terjun ke lapangan.
"Kita ini pembantunya Presiden. Kita pastikan pembangunan yang ada. Yang jelas kita pastikan lokasi-lokasi ini terutama yang proyek strategis nasional bisa berjalan dengan baik sebelum diresmikan oleh Pak Presiden Prabowo," kata Gibran.
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 2 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 3 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 4 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 5 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
Berita Terkini
- AS Setujui Uji Coba Transplantasi Ginjal Babi
- Kejar Tumbuh Berkerlanjutan, Perusahaan Agribisnis Ini Gelar Townhall Meeting 2025
- LG Perkenalkan Mesin Cuci Top Loading Kapasitas Besar Dengan Solusi Cuci Pintar
- Pemkab Biak Anggarkan untuk Gaji ASN Sebesar Rp502 Miliar
- Menanamkan Antiperundungan Sejak SD