Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gelorakan Semangat Warga, Mendes: Slogan Holopis Kuntul Baris Jadi Semangat Pembangunan Desa

Foto : ANTARA/HO-Kemendes PDTT

Rapat Terbuka Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Pengukuhan Profesor Kehormatan Bidang Ilmu Sosiolinguistik kepada Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar (kedua kiri) di Graha UNESA, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/9/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Gelorakan semangat warga, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT)Abdul Halim Iskandar menyampaikan slogan "Holopis kuntul baris" menjadi salah satu semangat dalam pembangunan desa.

"Slogan 'Holopis kuntul baris' bukan hal baru bagi masyarakat Indonesia. Itu semacam mantra yang dapat meringankan kerja berat, manakala dikerjakan bersama-sama," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Dalam acara pemberian gelar Profesor honoris causa (H.C.) kepada Mendes PDTTAbdul Halim Iskandar di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), ia menyampaikan saat dirinya menjabat sebagai Mendes PDTT, slogan itu diperluas dengan merevitalisasi dan mereformulasiProgram Padat Karya Tunai Desa (PKTD).

Langkah itu, dilakukan dengan memprioritaskan sebagai pola pelaksanaan kegiatan pembangunan desa, upah pekerja paling sedikit 50 persen dari pendanaan, dan harus dibayarkan harian atau mingguan.

Hasilnya, ia mengatakan, pemanfaatan dana desa pada 2022 untuk kegiatan PKTD mencapai Rp2 triliun lebih dan telah menyerap sebanyak 1.043.307 tenaga kerja mulai dari keluarga miskin, keluarga yang mempunyai anggota sakit kronis dan menahun, perempuan kepala keluarga, serta dari golongan marjinal lainnya.

Di samping itu, kata, semangat "Holopis kuntul baris" juga melekat pada musyawarah desa pada saat pandemi COVID-19.

Hal itu diwujudkan warga melalui relawan desa melawan COVID-19, melakukan sendiri pendataan calon penerima BLT dana desa, hasil pendataan dibawa ke forum musyawarah desa khusus untuk validasi dan finalisasi data oleh warga sendiri.

"Secara bergilir, warga desa bersama-sama, menjaga desa, saling melindungi sesama warga, lepas dari bahaya virus corona. Dalam perspektif borju, orthodoxa saya produksi demi menguatkan 'Holopiskuntul baris'," tutur Gus Halim, demikian ia biasa disapa.

Selain semangat "Holopis kuntul baris", ia juga menyampaikan bahwa terdapat slogan lainnya dalam pembangunan desa, yakni "Percaya Desa, Desa Bisa" dan SDGs Desa.

Dalam pengukuhan menjadi Profesor Kehormatan Bidang Ilmu Sosiolingustik itu. Gus Halim membawakan orasi ilmiah yang berjudul "Bahasa Sebagai Media Komunikasi Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa (Kajian Etnopragmakritis)".


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top