Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan SDM

Gap Kompetensi Industri dan Pendidikan Ditekan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya memperkecil gap kompetensi antara dunia industri dengan pendidikan. Langkah itu diharapkan dapat mendorong terciptanya sumber daya manusia (SDM) industri kompeten tanpa adanya program pelatihan ulang oleh industri dengan menyelenggarakan Program Diploma 1.

"Guna mendukung industri dalam penyediaan tenaga kerja kompeten, Kemenperin menyelenggarakan pendidikan tinggi beberapa jenjang, mulai Diploma sampai dengan Magister Terapan, termasuk program setara D1 kerja sama industri," ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan lewat keterangannya di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Arus menyampaikan, SDM angkatan tenaga kerja secara keseluruhan di Indonesia pada Era Industri 4.0 berjumlah 144,01 juta jiwa atau 69,06 persen dari total penduduk usia kerja yakni 208,54 juta jiwa.

Dari angka tersebut, tercatat komposisi tenaga kerja lulusan SD-SMA sebesar 86,99 persen, Akademi/Diploma (D1-D4) sebanyak 2,88 persen, serta pendidikan tinggi setingkat Universitas sebanyak 10,13 persen.

Menurut Arus, jumlah tenaga kerja minim dari lulusan pendidikan vokasi atau D1-D4 dapat menciptakan gap kompetensi antara dunia pendidikan dengan industri, di mana kompetensi angkatan kerja yang baru kurang sesuai dengan kebutuhan industri di lapangan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top