Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Dokumen Intelijen AS Bocor, Kremlin: Rusia Selalu Disalahkan

Foto : kremlin.ru

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

A   A   A   Pengaturan Font

ISTANBUL - Kremlin, sebutan untuk Pemerintah Rusia, pada Senin (10/4) mengatakan bahwa ada kecenderungan untuk selalu menyalahkan Rusia atas kejadian apa pun, termasuk kebocoran dokumen-dokumen intelijen Amerika Serikat (AS).

Badan keamanan nasional AS berupaya keras mencari sumber kebocoran dokumen intelijen yang telah tersebar luas di internet.

Beberapa pakar keamanan nasional dan pejabat AS mengatakan mereka menduga sumber kebocoran itu adalah orang Amerika, mengingat luasnya topik yang dibahas dalam dokumen-dokumen tersebut.

Meski demikian, mereka tidak mengesampingkan kemungkinan aktor-aktor pro-Rusia terlibat dalam kebocoran itu.

Saat ditanya tentang tuduhan yang menyebut Rusia mungkin bertanggung jawab atas insiden tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak berkomentar lebih jauh.

"Tidak, saya tidak bisa berkomentar soal itu. Kita semua tahu bahwa kecenderungan untuk selalu menyalahkan Rusia atas apa pun adalah sebuah penyakit yang meluas saat ini. Jadi tidak ada komentar soal itu," kata Peskov.

Ketika diminta untuk mengomentari laporan media yang menyebut Washington mungkin memata-matai Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Peskov mengatakan bahwa pihaknya tidak mengesampingkan kemungkinan tersebut.

Dia juga mengatakan bahwa dia tidak memiliki informasi tentang klaim dokumen yang bocor bahwa pesawat pengintai Inggris "hampir ditembak jatuh" oleh pesawat tempur Su-27 Rusia di atas Laut Hitam pada musim gugur 2022.

Sebelumnya, Pentagon pada Jumat mengatakan bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan setelah dugaan tangkapan layar dokumen rahasia AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengenai perang Ukraina dan masalah lainnya bocor di media sosial.

Dokumen-dokumen itu, yang dicap stempel Kepala Staf Gabungan AS, sebagian besar diyakini asli, tetapi beberapa isinya diduga telah direkayasa.

Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa mereka "mengetahui laporan soal unggahan di media sosial, dan Pentagon sedang meninjau masalah ini," kata Sabrina Singh, wakil sekretaris pers Pentagon kepada Anadolu.

Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top