Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Dimediasi Tiongkok, Saudi-Iran Pulihkan Hubungan Diplomatik

Foto : wsj

Tiongkok yang memediasi perjanjian yang diumumkan pada Jumat (10/3) telah membangun hubungan ekonomi yang lebih dekat dengan Iran dan Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir.

A   A   A   Pengaturan Font

Kesepakatan yang ditengahi oleh Tiongkok  itu diumumkan setelah empat hari pembicaraan rahasia antara pejabat tinggi keamanan dari kedua negara di Beijing.

DUBAI/RIYADH - Arab Saudi dan Iran pada Jumat (10/3) sepakat untuk melanjutkan hubungan diplomatik mereka setelah perseteruan bertahun-tahun mengancam stabilitas dan keamanan di Teluk sekaligus memicu konflik di Timur Tengah dari Yaman hingga Suriah.

Kesepakatan yang ditengahi oleh Tiongkok itu diumumkan setelah empat hari pembicaraan rahasia antara pejabat tinggi keamanan dari kedua negara di Beijing.

Teheran dan Riyadh sepakat untuk merajut kembali hubungan diplomatik dan kembali membuka kedutaan besar dalam waktu dua bulan, menurut pernyataan yang dirilis oleh Iran, Arab Saudi dan Tiongkok.

"Kesepakatan itu meliputi penegasan mereka untuk saling menghormati kedaulatan negara dan tidak melakukan intervensi urusan dalam negeri," katanya.

Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016 usai kedubesnya di Teheran diserbu massa selama keduanya terlibat konflik atas eksekusi Riyadh terhadap seorang ulama Muslim Syiah.

Kerajaan Saudi juga menyalahkan Iran atas serangan rudal dan pesawat nirawak di fasilitas minyak mereka pada 2019 serta serangan terhadap tanker di perairan Teluk, tudingan yang dibantah oleh Iran.

Gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yamanmeluncurkan rudal lintas batas dan serangan pesawat nirawak ke Arab Saudi, pemimpin koalisi melawan Houthi.

Pada 2022, kelompok Houthi memperluas serangannya ke Uni Emirat Arab.

Kesepakatan yang diteken pejabat tinggi keamanan Iran Ali Shamkhani dan penasihat keamanan nasional Arab Saudi Musaed bin Mohammed Al Aiban sepakat menghidupkan kembali perjanjian kerja sama keamanan 2001 dan sejumlah perjanjianlainnya di bidang perdagangan, ekonomi dan investasi.

Sementara itu diplomat tinggi Tiongkok Wang Yi menggambarkan kesepakatan tersebut sebagai kemenangan atas dialog dan perdamaian.

Wang Yi juga menambahkan bahwa Beijing akan terus memainkan peran konstruktif dalam mengatasi isu global.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top