Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cara Pemerintah Distrik di Papua Olah Pangan Lokal Jadi Makanan Penderita Stunting

Foto : (ANTARA/Paulus Pulo

Kepala distrik Kokoda Utara Leonardo Tabakore saat ditemui Minggu.

A   A   A   Pengaturan Font

TEMINABUAN - Pemerintah Distrik (Pemdis) Kokoda Utara, Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, menggunakan bahan lokal dari pucuk daun sagu yang telah diolah dan dimasak menjadi bubur untuk diberikan kepada anak penderita stunting di wilayah tersebut.

Kepala distrik Kokoda Utara Leonardo Tabakore di Teminabuan, Minggu (17/3), mengatakan selama ini bantuan asupan makanan dari distrik memang sangat kurang dan bahkan tidak ada, namun pihaknya bersama petugas medis mengolah pangan lokal, yakni pucuk daun sagu yang telah diolah untuk dimasak menjadi bubur dan diberikan kepada anak penderita stunting.

"Saya sangat mengapresiasi para petugas medis yang mengabdi di Kokoda Utara, karena telah bekerja keras untuk menurunkan angka stunting yang pada tahun 2022 lalu penderita stunting di wilayah itu mencapai 80 kasus, namun pada tahun 2023 penderita stunting tinggal 40 kasus," kata Tabakore.

Ia melanjutkan, penderita stunting tersebut tersebar di tujuh kampung, dari jumlah 16 kampung dengan jumlah penduduk berkisaran antara 2.000 hingga 3.000 penduduk.

"Selain menggunakan sagu dalam memberikan makanan tambahan kepada anak penderita stunting, makanan lokal lainnya adalah ikan, serta siput yang memiliki zat gizi yang cukup tinggi," ujar Tabakore.

Ia mengatakan, masih terdapat sejumlah keterbatasan fasilitas sehingga dalam menangani penderita stunting yang tersebar di tujuh kampung itu butuh waktu yang cukup untuk bisa melayani semua.

Sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah kabupaten maka, tentu semua keluhan atau persoalan yang terjadi di tengah masyarakat sedapat mungkin bisa diselesaikan dengan baik, agar tidak menimbulkan gejolak dan persoalan di tengah masyarakat.

"Situasi setelah pemilu memang sedikit terjadi persoalan namun sudah bisa diselesaikan di tingkat distrik. Hal itu menjadi tanggungjawab pemerintah tingkat distrik agar situasi tidak mengganggu aktivitas masyarakat," ungkap Tabakore.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top