Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BMKG Makassar Prakirakan Hujan Masih Terjadi di Sulsel pada Juli

Foto : ANTARA/Ari Bowo Sucipto

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengamati pergerakan Siklon Tropis Seroja melalui citra satelit Himawari di Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur.

A   A   A   Pengaturan Font

Makassar - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memperkirakan hujan masih terjadi di beberapa wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan sekitarnya pada Juli 2024.

"Berdasarkan analisis, beberapa wilayah di Sulsel seperti Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Palopo masih berpotensi terjadi hujan," kata Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Amhar Ulfiana, di Makassar, Selasa.

Pada tujuh hari ke depan, kata dia, wilayah tersebut masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada skala lokal.

"Hujan berpotensi terjadi tanggal 11-15 Juli 2024 pada siang hingga malam," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui siaran persnya menjelaskan, peningkatan curah hujan beberapa hari terakhir di wilayah barat Indonesia dipengaruhi oleh aktifnya fenomena atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, dan Rossby Equatorial.

Sehingga berdasarkan analisis cuaca dan pengamatan perkembangan kondisi cuaca, sepekan ke depan masih terdapat potensi peningkatan curah hujan yang signifikan di wilayah Indonesia meskipun telah memasuki musim kemarau.

Fenomena MJO yang saat ini aktif menyebabkan pergerakan atau propagasi kumpulan awan-awan hujan dari Samudra Hindia sebelah timur Afrika bergerak di sepanjang khatulistiwa menuju Samudra Pasifik melintasi wilayah Indonesia.

"Umumnya, arak-arakan awan hujan ini masuk melalui wilayah barat menuju wilayah timur Indonesia," katanya dalam konferensi pers bertajuk "Hujan Lebat pada Musim Kemarau" di Jakarta, Senin (8/7).

Di sisi lain, dalam sepekan ke depan fenomena gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Equatorial juga berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, baik di wilayah barat, tengah, maupun timur, seperti sebagian wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.

Selain itu, suhu permukaan laut yang hangat di sekitar perairan Indonesia juga turut berkontribusi dalam menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

Berdasarkan analisa tersebut, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca di mana diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat petir dan angin kencang di sebagian wilayah Indonesia pada 8-14 Juli 2024.

"Wilayah itu yakni sebagian besar wilayah Sumatra, sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Khusus untuk Pulau Jawa akan mengalami penurunan potensi hujan mulai tanggal 11 Juli 2024," ujarnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top