Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Badan Geologi: Aktivitas erupsi Gunung Ile Lewotolok masih tinggi

Foto : ANTARA/Fransiska Mariana Nuka

Visual Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, Senin (8/4/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Lewoleba - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebut aktivitas erupsi dan hembusan asap Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih tinggi.

"Olehkarena itu, direkomendasikan masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki, wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas dalam radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Hendra Gunawan dalam keterangan yang diterima di Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, Jumat.

Berdasarkan evaluasi pada periode 8-15 April 2024, Badan Geologi mencatat masih adanya aktivitas erupsi dan aliran lava yang terekam baik ke arah tenggara maupun selatan.



Selanjutnya jumlah gempa juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dan didominasi oleh gempa letusan, gempa hembusan, dan tremor nonharmonik.

Selain itu, gempa vulkanik dangkal dan dalam juga masih terekam.

"Terekamnya gempa vulkanik dangkal dan dalam mengindikasikan masih adanya tekanan pada tubuh Gunung Ile Lewotolok yang berkaitan dengan suplai fluida magmatik dangkal dan dalam," kata Hendra.



Dari evaluasi menyeluruh itu, Badan Geologi menyatakan tingkat aktivitas Gunung Api Ile Lewotolok masih berada pada Level III atau Siaga.

Badan Geologi pun merekomendasikan masyarakat Desa Lamatokan dan Jontonaagar mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung.

Sedangkan masyarakat Desa Jontona dan Todanara direkomendasikan agar tidak memasuki wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh tiga kilometer dari pusat aktivitas gunung.



"Waspadai potensi ancaman bahaya guguran lava dan awan panas dari bagian selatan dan tenggara puncak," kata Hendra.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Arif

Komentar

Komentar
()

Top