Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Antisipasi Bencana, BPBD Bantul Tingkatkan Kesiapsiagaan Potensi Cuaca Ekstrem Lebaran

Foto : ANTARA/Hery Sidik

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih didampingi Sekda Bantul Agus Budi Rahardjo saat memberikan keterangan terkait persiapan menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Kamis (4/4/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Bantul - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang berpotensi terjadi pada libur panjang dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

"BPBD Bantul siap siaga, dan tentu selama Lebaran 2024 kita tidak ada kata libur, sehingga kalaupun ada kejadian yang tidak kita inginkan, tim reaksi cepat (TRC) kita bisa segera bertindak," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Agus Budi Rahardjo di Bantul, Kamis.

Dia mengatakan, selain bersama dengan para TRC, BPBD Bantul dalam meningkatkan kesiapsiagaan juga siaga bersama unsur Palang Merah Indonesia (PMI) maupun tim reaksi cepat bidang kesehatan yang ada di bawah koordinasi pemerintah daerah.

"Jadi, teman teman kesehatan baik di puskesmas dan rumah sakit dan seluruh rumah sakit itu semua siaga untuk antisipasi terkait dengan dampak Lebaran maupun dampak dari cuaca ekstrem apabila terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan," katanya.

Dia juga mengatakan, Dinas Sosial dan juga organisasi perangkat daerah (OPD) lain yang terkait juga bersama tim reaksi cepat untuk siaga mengantisipasi apapun, termasuk bilamana ada kejadian yang tidak diinginkan atau situasi yang buruk di masyarakat.

Lebih lanjut dia mengatakan, terkait dengan kebencanaan atau situasi yang harus diantisipasi yang paling penting adalah mitigasi. Dan pihaknya selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana agar tidak menjadi korban.

"Jadi informasi dari BMKG itu tentu yang kemudian jadi dasar kita untuk selalu aktif sosialisasi kepada para pelaku kegiatan, contoh mitigasi yang dilakukan adalah sosialisasi kepada nelayan tentang kapan boleh melaut, kapan harus istirahat dulu karena cuaca ekstrem," katanya.

Dia mengatakan, sosialisasi dan mitigasi bencana kepada masyarakat untuk di daerah daerah yang memiliki dampak atau resiko hujan lebat seperti banjir dan tanah longsor terus dilakukan, untuk antisipasi agar tidak berdampak korban jiwa.

"Karena bencana itu tidak bisa kita tolak, tidak bisa kita rekayasa, sehingga kalaupun kemudian terjadi kejadian itu kita mengharapkan supaya tidak ada korban," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top